Porosmedia.com, Palembang, 20 Juni 2025 – Free Palestine Network (FPN) Pokja Palembang kembali mempelopori aksi damai bela Palestina di kawasan simpang DPRD Palembang, Jumat (20/6/2025). Aksi ini melibatkan elemen ibu rumah tangga, pemuda, dan mahasiswa sebagai wujud solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Para peserta aksi membawa bendera Palestina dan Indonesia, serta sejumlah poster dan spanduk sepanjang enam meter bertuliskan pesan kuat: “USA, UK, Germany, France, Stop Arming Israel.”
Aksi dibuka dengan pembacaan Surat Al-Fatihah dan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan orasi oleh Koordinator Lapangan, Ustaz Ahmad Alhabsy. Dalam orasinya, Ahmad menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap sikap negara-negara Arab yang dinilainya tidak menunjukkan langkah konkret membela Palestina.
“Para penguasa Arab justru menutup mata atas genosida yang terjadi di Gaza. Tidak hanya abai, beberapa bahkan memberikan dukungan politik kepada Amerika Serikat dan Israel,” ungkap Ahmad.
Ia juga menyinggung respons militer Iran terhadap Israel sebagai bentuk perlawanan yang menggugah semangat para pendukung Palestina di seluruh dunia.
“Serangan Iran ke Israel menjadi berita gembira bagi rakyat Gaza dan pecinta keadilan. Kita melihat suka cita rakyat Palestina menyebar luas di media sosial,” tambahnya.
Sementara itu, Ustaz Husein Askari Alidrus dalam orasinya menegaskan bahwa sikap membela Palestina adalah bagian dari implementasi nilai-nilai Pancasila.
“Menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab bukan sekadar slogan. Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina adalah pembuktian nyata kita sebagai bangsa yang ber-Tuhan dan berpihak pada keadilan,” tegas Husein.
Aksi diakhiri dengan pembacaan puisi oleh Koordinator FPN Palembang, Haneeva Aljufri, yang menggugah semangat dan menyatukan barisan peserta.
“Diam terhadap kejahatan adalah kejahatan itu sendiri. Mari satukan langkah seperti yang dilakukan rakyat Yaman, dalam satu suara: Labbaika Yaa Rasulullah,” lantun Haneeva dalam bait puisinya.
Selain orasi dan puisi, aksi juga diwarnai dengan pertunjukan teatrikal dan doa bersama untuk kemenangan rakyat Palestina.
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Jenderal FPN, Furqan AMC menyatakan bahwa aksi-aksi damai tidak hanya digelar di Palembang, tetapi juga berlangsung serentak di berbagai kota lainnya seperti Jakarta, Medan, Pekanbaru, Bogor, Bandung, Kendari, Majene, Makassar, dan Surabaya.
“Di Jakarta, ratusan massa FPN menggeruduk Kedutaan Besar Amerika Serikat sebagai bentuk tekanan terhadap kebijakan AS yang terus mendukung Israel,” ungkap Furqan.
Furqan menekankan bahwa genosida terhadap rakyat Palestina tidak akan berhenti selama Israel masih disokong penuh oleh Amerika dan sekutunya.
“Lebih dari 80 persen persenjataan Israel disuplai oleh Amerika. Resolusi damai di PBB pun selalu diveto oleh AS. Maka, tekanan publik global adalah kunci,” tegasnya.
Ia menyerukan agar masyarakat sipil di Indonesia menyatukan kekuatan dalam gerakan yang lebih sistematis untuk menghentikan genosida dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
“Kita harus membangun front persatuan rakyat sipil anti-imperialisme global. Inilah semangat yang diwariskan oleh para pendiri bangsa melalui Konferensi Asia Afrika 1955,” ujarnya.
Furqan menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa Palestina adalah satu-satunya peserta KAA yang belum merdeka.
“Kemerdekaan Palestina adalah hutang sejarah bangsa Indonesia dan peradaban dunia,” pungkasnya.