Porosmedia.com, Bandung – Efisiensi anggaran berperan besar dalam memastikan perkembangan olahraga yang berkelanjutan, baik dari sisi prestasi, fasilitas, maupun dampak sosial-ekonomi.
Dalam keterangan tersebut, tanggapan Bidang Olahraga dan Prestasi NPCI Kota Bandung Taufik Hidayat menegaskan tidak berpengaruh, bahkan akan tetap bekerja dengan baik dan profesional karena Pak Ketum NPCI Kota Bandung telah mengeluarkan anggaran yang tak sedikit dan ini harus dipertanggungjawabkan dengan baik supaya mendapatkan hasil yang maksimal, ungkap Taufik, paska rapat pleno yang di gelar di Wisma Catur, Komplek GOR Pajajaran Bandung, Selasa (25/2/2025) dengan seluruh pengurus cabang olahraga (cabor) National Paralympic Committee Indonesia (NPCI).
Daripada itu, Taufik juga menuturkan dalam dua hal menyangkut efesiensi anggaran menghadapi gelaran Pekan Paralympic Pelajar Kota (Peparpelkot). Pertama, melakukam penjaringan atlet dimasa depan dan yang kedua, mempersiapkan mereka untuk tampil di ajang Pekan Paralympic Pelajar Provinsi (Peparpelprov)
“Balkan dua hal tersebut yang kini tengah dipersiapkan NPCI Kota Bandung agar nanti mampu merengkuh gelar juara umum. Sementara untuk teknis Pekan Paralympic Pelajar Kota (Peparpelkot) yang akan dilaksanakan pada 22 – 23 April 2025 di Kota Bandung, dengan yang dipertandingkan 5 cabor, masing-masing atletik, tenis meja, bulutangkis, catur dan renang,” ujar Taufik.
Adapun jumlah peserta Peparpelkot, Taufik memprediksi bakal berada diangka 200 peserta. Disisi lain, untuk para pelatih dan stake holder yang terlibat di Peparpelkot,
Diainggung, peran SLB (Sekolah Luar Bias) dari 43 Sekolah akan dirangkul NPCI Kota Bandung guna ikut serta di Peparpelkot 2025. Hal ini dilakukan guna mendapatkan atlet-atlet terbaik per SLB dengan tetap menerapkan aturan baku misalnya menyangkut verifikasi dan klasifikasi.
Ditempat yang sama Sekretaris Umum NPCI Kota Bandung Jumono menambahkan, bahwa sejak tahun 2024, para pelatih di 16 cabor sudah melakukan pelaporan termasuk didalamnya pelaporan keuangan yang sudah diaudit oleh Dispora dan Inspektorat Kota Bandung dan hasilnya cukup bagus.
“Ditahun ini kita bisa lebih optimal dalam membina atlet. Muaranya tentu kita ingin meraih kembali gelar juara umum Pekan Paralympic Daerah (Peparda) 2026. Oleh karena itu ditahun 2025 ini kita sudah membentuk tim bayangan. Semua persiapan dilakukan lebih awal demi mewujudkan gelar juara umum Peparda 2026,” jelas Jumono.
Adapun tuan rumah Peparda 2026 menurut rencana akan digelar di Kabupaten Indramayu. Meski belum diputuskan dalam forum resmi, namun Bupati Indramayu sudah menyatakan kesiapannya menggelar Peparda 2026.
Lebih mendalam, kehadiran Yadi Sopian selaku Ketua Umum NPCI Kota Bandung menjelaskan rapat ini sebagai ajang silaturahmi antar pengurus, topik bahasan rapat pleno adalah menyelaraskan program NPCI Kota Bandung ditahun 2025 serta membahas program efisiensi pemerintah pusat kaitannya dengan pencairan dana hibah.
“Harus diakui karena faktor efisiensi imbasannya menyasar program yang telah dicanangkan NPCI Kota Bandung. Anggaran Pelatnas saja yang harusnya dilaksanakan pada Februari kena pangkas hampir 60 persen, artinya dari Rp 2,3 miliar menjadi Rp1,1 miliar. Imbasnya tentu akan terkena pula ke program NPCI Kota Bandung,” ujar Yadi Sofyan kepada pewarta.
Meski demikian – lanjut Yadi, NPCI Kota Bandung tetap melaksanakan program yang telah dirancang sebelumnya. Misalnya yang pertama, akan segera melaksanakan Pekan Paralympic Pelajar Kota (Peparpelkot). Ajang ini menjadi seleksi ke Pekan Paralympic Pelajar Daerah (Peparpeda).
“Di ajang Peparpelkot akan diadakan seleksi. Kita akan menyiapkan atlet-atlet pelajar disabilitas terbaik. Kita berharap NPCI Kota Bandung menjadi penyumbang atlet terbanyak di Peparpeda Jabar nanti,” ujar Yadi.
Setelah Peparpelkot dan Peparpeda dilanjut dengan program Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas), dimana atlet-atlet NPCI Kota Bandungpun diharapkan Yadi memberi kontribusi bukan hanya sebatas kuantitas peserta, namun juga kualitas atlet yang mampu memberi kontribusi dari sisi prestasi.
“Saat ini bagi kami yang paling penting adalah membentuk tim bayangan untuk Peparpeda 2026, meski disisi lain persoalan nomor yang dipertandingkan serta tuan rumah penyelenggara belum jelas, akan tetapi kita tetap persiapkan hal itu (tim bayangan) merujuk kepada Peparpeda sebelummnya,” tutur Yadi menutup obrolan.
Atlet yang dipersiapkan untuk Peparpeda berjumlah 200 ditambah 100 pelatih. Mereka akan dibina selama tujuh bulan.
“Untuk kegiatan Internasionalpun, NPCI Kota Bandung mempersiapkan atlet-atlet yang biasa tampil di Asian Paragames. Walaupun masih menunggu program nasional, namun atlet yang bersangkutan tetap mendapat pembinaan. Dengan demikian ketika mendapat panggilan Seleknas, kita akan ikutsertakan mereka,” ungkap Yadi.