Oleh: R. Wempy Syamkarya
Pegamat Kebijakan Publik dan Politik
Porosmedia.com, Cimahi – Kota Cimahi memang bukan kota dengan luas wilayah yang mencolok. Namun, justru dalam keterbatasan itulah seharusnya tersimpan keunggulan dalam kecepatan mengambil keputusan dan keberanian berinovasi. Salah satu program strategis yang kini menjadi perhatian publik adalah rencana pembangunan sistem ducting atau penanaman kabel bawah tanah, yang diharapkan menjadikan Cimahi sebagai pilot project bagi kota/kabupaten lain di Indonesia.
Dari Kota Kecil Menuju Lompatan Besar
Estetika kota bukan perkara sekunder. Kabel semrawut yang menjuntai di sepanjang jalan bukan hanya mengganggu keindahan visual, tetapi juga membahayakan keselamatan publik. Beberapa kota besar telah mencatat insiden tragis akibat kabel listrik dan telekomunikasi yang putus dan tak tertangani. Maka rencana ducting di Kota Cimahi bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan upaya sistematis membangun wajah kota yang aman dan tertib.
Kondisi geografis dan demografis Kota Cimahi sebetulnya sangat mendukung untuk mewujudkan ducting. Kota ini relatif kecil, lalu lintas padat tapi terkonsentrasi, serta memiliki kultur masyarakat yang relatif stabil dan terjaga. Artinya, kompleksitas teknis bisa diminimalkan, dan keberhasilan proyek bisa lebih terukur dibandingkan dengan wilayah yang lebih luas.
Masalah Anggaran: Selalu Jadi Dalih
Namun seperti biasa, kendala utama selalu dilempar pada soal anggaran. APBD Kota Cimahi memang terbatas, namun jika hanya mengandalkan retorika “anggaran tidak cukup” tanpa upaya terobosan, maka pembangunan hanya akan berjalan di tempat. Padahal, sudah saatnya Pemkot Cimahi berpikir lebih strategis: membuka ruang bagi skema Kerjasama Operasional (KSO) dengan investor, penyedia jasa teknologi, maupun pemilik jaringan seperti PLN, Telkom, dan provider seluler lainnya.
Proyek ducting sejatinya bisa menjadi gerbang masuknya investasi teknologi yang lebih besar: dari smart lighting, kamera pengawas terintegrasi, hingga jaringan internet publik yang stabil. Ini bukan mimpi, tapi kebutuhan riil yang bisa direalisasikan jika ada kemauan politik yang kuat dari kepala daerah.
Teknologi dan Keamanan Informasi: Potensi Ekonomi Baru
Di tengah era digitalisasi saat ini, Kota Cimahi punya peluang besar menjadi simpul penting jaringan informasi dan pusat data. Letak strategisnya di antara Bandung dan Jakarta, serta dukungan kultur keamanan yang relatif kondusif—60% penduduk Cimahi berkaitan langsung dengan TNI-POLRI—membuat kota ini ideal sebagai pusat pengolahan dan penyimpanan data.
Pembangunan data center tidak hanya menopang keamanan informasi nasional, tetapi juga membuka peluang PAD baru bagi Kota Cimahi. Sumber daya lahan untuk pertanian dan perkebunan hampir tidak tersedia, maka sektor informasi dan teknologi adalah jalan rasional yang bisa ditempuh untuk menopang ekonomi daerah.
Tanggung Jawab Kepemimpinan: Momentum Tidak Boleh Dilewatkan
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi hari ini punya tantangan sekaligus peluang. Masa transisi kepemimpinan bukan alasan untuk lamban. Justru saat inilah momentum strategis untuk menunjukkan keberanian mengambil keputusan visioner. Jika tak dimulai sekarang, proyek ducting hanya akan menjadi jargon musiman yang muncul setiap kali Pemilu datang.
Kota Cimahi tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan. Perlu keberanian membuat legacy nyata—bukan sekadar tugu atau taman, tapi sistem kota yang berfungsi optimal untuk kepentingan bersama. Ducting hanyalah salah satu dari banyak instrumen perubahan. Namun jika berhasil diwujudkan, ini akan menjadi simbol transformasi dari kota yang dulu dikenal “kurang aktif” menjadi kota yang adaptif, modern, dan aman.
Wujudkan Kota yang Aman dan Berdaya
Semua keberhasilan berawal dari niat yang baik, ikhtiar yang serius, dan eksekusi yang tepat sasaran. Kota Cimahi sudah saatnya melepaskan identitas lama dan memulai langkah baru dengan rencana konkret yang menyentuh kebutuhan publik secara langsung.
Semoga ini menjadi bahan refleksi serius bagi semua pemangku kebijakan dan pemangku harapan.
Salam hormat dan selamat bekerja.
Wassalam.