Jakarta, porosmedia.com – Alper Doger (AD) scientific index merupakan sistem pemeringkatan dan analisis, berdasarkan performa ilmiah dari produktivitas peneliti individu. Pemeringkatan ini diurutkan berdasarkan total skor indeks-h (indeks hirsch) tiap ilmuwan, tanpa perincian bidang ilmu.
Sebanyak 743.755 ilmuwan dari 14.194 perguruan tinggi di 216 negara, masuk dalam pemeringkatan AD scientific index, yang sebagiannya merupakan ilmuwan dari Indonesia. Dua dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) masuk dalam ilmuwan terbaik dari Indonesia. Mereka yakni Prof Dr Dwiza Riana yang juga merupakan rektor UNM berada pada peringkat ke 2060. Kedua ada Dr Windu Gata, salah satu dosen pasca sarjana UNM berada pada peringkat 4557.
Prof Dr Dwiza Riana mengatakan, tolak ukur pengindeksan AD scientific ini dari karya ilmiah yang paling banyak dikutip dan jumlah kutipan yang diterima dari publikasi lain. Menanggapi prestasi kampus UNM yang masuk dalam deretan seribu ilmuwan terbaik Indonesia, ia sangat bersyukur atas kerja penelitian UNM telah berhasil masuk dalam pengindekan AD scientific.
“Hal ini membuktikan bahwa SDM di Universitas Nusa Mandiri (UNM) memang betul-betul serius untuk terus meningkatkan kualitas perguruan tinggi dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tri dharm, khususnya pada bidang penelitian. Penelitian ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam pesan suara melalui whatsapp, Kamis (26/1).
Ia pun berharap, kedepannya bukan hanya dua dosen saja yang masuk dalam deretan ilmuwan teratas Indonesia dari UNM. Namun akan ada puluhan bahkan ratusan dosen dari UNM masuk dalam deretan AD scientific indeks.
“Saya yakin, dosen-dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM) mampu menciptakan circle penelitian yang berkualitas dan berkelas, baik tingkat nasional maupun internasional,” tandasnya.
Oleh karena itu, imbuhnya, ia bersama dosen-dosen lain di Universitas Nusa Mandiri (UNM) dapat terus bersemangat berkolaborasi, menghasilkan karya ilmiah dan karya tulisnya baik itu berupa penelitian, buku ajar maupun buku teks lainnya yang dapat menjadi referensi bagi masyarakat di lingkungan pendidikan.
“Semoga hal ini dapat menjadi pendorong dan inspirasi bagi banyak dosen di Universitas Nusa Mandiri (UNM) untuk terus bergerak dengan tak kenal lelah menghasilkan berbagai jenis bidang penelitian, juga terus mempublishnya. Sehingga, karya penelitiannya dapat berperan besar di masyarakat secara maksimal dan mampu memberi manfaat bagi kemajuan bangsa,” tutupnya. (R/Jt)