Semarang, porosmedia.com – Kamis, (10/02/2022) bertepatan di depan Kampus 1 UIN Walisongo Semarang. Ramai dengan para mahasiswa yang berunjuk rasa dalam menyuarakan penolakannya terhadap penambangan batu andesit di Desa Wadas .
Aksi Demonstrasi dilakukan pada Kamis Siang bersama dengan puluhan mahasiswa UIN Walisongo Semarang untuk membela warga desa Wadas dalam penolakan penambangan batu andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah.
Diketahui adanya penolakan ini karena dapat merusak sumber mata air yang menjadi salah satu sumber terbesar mata pencaharian mereka yang berprofesi sebagai petani.
Para warga desa menolak lahannya di lahannya dibebaskan untuk penambangan batu adesit. Luas tanah yang akan dibebaskan mencapai 124 hektar. Batu adesit yang ditambang dari desa Wadas rencananya akan digunakan sebagai material pembangunan bendungan di desa tersebut.
Aksi masa yang turun ke jalan ini merupakan puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Walisongo Semarang.
Mereka berusaha untuk menyuarakan aksi pembelaannya untuk membantu warga Wadas.
“Kami, segenap mahasiswa ingin menyuarakan suara kami kepada para aparat, untuk mendukung warga Wadas “ ucap Fadly salah satu demonstran
Mahasiswa berharap agar konflik di sana segera terselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merugikan satu sama lain serta aparat segera ditarik dari penjagaan.
“Harapannya agar pihak aparat di wadas menarik kepolisian yg menjaga di sana” ucap Shohib salah satu mahasiswa yang berunjuk rasa. (Ichsan/jt)