IHSG Anjlok Tajam: Menelusuri Ketidakpastian Ekonomi dan Kebijakan Pemerintah Indonesia

Avatar photo

Porosmedia.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis sebesar 7,1% dalam satu hari perdagangan, memicu penghentian sementara (trading halt) selama 30 menit. Penurunan ini merupakan yang terburuk sejak 2011 dan mencerminkan krisis kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi dan arah kebijakan pemerintah Indonesia.

Faktor Penyebab Anjloknya IHSG

1. Ketidakpastian Fiskal dan Program Populis

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto meluncurkan berbagai program sosial ambisius senilai sekitar US$28 miliar per tahun. Namun, pendanaan program-program ini belum jelas, sementara penerimaan pajak menurun dan defisit anggaran meningkat. Hal ini memicu kekhawatiran investor terhadap keberlanjutan fiskal Indonesia .

2. Ketegangan Politik dan Revisi UU TNI

Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang memungkinkan peran militer dalam sektor sipil dan ekonomi menimbulkan kekhawatiran investor terhadap potensi kembalinya dwifungsi ABRI. Penunjukan perwira aktif sebagai direktur utama BUMN memperkuat persepsi ini, meskipun DPR membantah bahwa revisi UU TNI menjadi penyebab langsung anjloknya IHSG .

3. Kebijakan Populis dan Dana Abadi Negara

Baca juga:  Panglima TNI Beri Bantuan Sosial Masyarakat Kab. Bandung Barat

Pembentukan Dana Abadi Negara, Danantara Indonesia, dengan target pengelolaan aset hingga $900 miliar, memunculkan kekhawatiran tentang transparansi dan potensi intervensi politik dalam pengelolaan dana negara. Struktur pendanaan yang bergantung pada dividen BUMN berisiko memperlebar defisit anggaran .

4. Tekanan Eksternal: Tarif Impor AS dan Ketegangan Global

Kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap produk Indonesia memicu kekhawatiran akan perang dagang global. Hal ini berdampak langsung pada pasar keuangan Indonesia, dengan nilai tukar rupiah melemah hingga Rp16.850 per dolar AS, melampaui rekor terendah sejak krisis moneter Asia .

Dampak Ekonomi dan Sosial

Capital Outflow dan Melemahnya Rupiah: Investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp2,48 triliun pada hari tersebut, melanjutkan tren outflow yang mencapai Rp29,41 triliun sejak awal tahun. Kepemilikan asing di IHSG turun ke level terendah sejak 2011 .

Pelemahan Sektor Riil: Penurunan IHSG berdampak pada sektor riil, dengan perusahaan seperti DCI Indonesia dan Chandra Asri Pacific mengalami penurunan harga saham masing-masing sekitar 20% dan 19%. PHK massal terjadi di pabrik-pabrik besar seperti Yamaha dan PT Sanken Indonesia .

Baca juga:  Kembali, Satpol PP Kota Bandung Bongkar Burger Bangor Surya Sumantri yang Melanggar aturan 

Penurunan Kepercayaan Konsumen: Indeks kepercayaan konsumen dan rasio tabungan menurun, menunjukkan lemahnya daya beli masyarakat. Pendapatan pajak, termasuk PPh 21, turun 39,5% secara tahunan, menandakan tekanan pada konsumsi domestik .

Respons Pemerintah dan Otoritas Keuangan

Intervensi Bank Indonesia: Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menstabilkan rupiah dan menerapkan kebijakan suku bunga guna meredam gejolak pasar .

Kebijakan OJK: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengizinkan perusahaan publik untuk melakukan pembelian kembali saham tanpa persetujuan pemegang saham, sebagai upaya mendukung valuasi dan menunjukkan kepercayaan diri terhadap pasar .

Penyesuaian Perdagangan di BEI: Bursa Efek Indonesia memperketat aturan perdagangan dengan menurunkan ambang batas auto-rejection dan memperluas pemicu penghentian perdagangan berbasis indeks, untuk mengurangi volatilitas pasar.

Anjloknya IHSG pada Maret 2025 mencerminkan kombinasi kompleks antara ketidakpastian fiskal, kebijakan populis, ketegangan politik, dan tekanan eksternal. Untuk memulihkan kepercayaan investor dan stabilitas ekonomi, diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah, termasuk transparansi dalam pengelolaan dana negara, peninjauan kebijakan yang kontroversial, dan komunikasi yang efektif dengan pelaku pasar.

Baca juga:  Wujudkan 8 wajib TNI, Babinsa Kel. Kawerun Bantu Renovasi Rumah Warga Kurang Mampu