Wamenag Sampaikan Belasungkawa Musibah di Gontor Kampus 5 dan Imbau Evaluasi Sarpras untuk Keselamatan

Avatar photo

Porosmedia.com, Magelang – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Republik Indonesia, Muhammad Syafi’i menyampaikan duka cita mendalam atas musibah robohnya tandon air di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Sawangan, Magelang, yang terjadi Jumat (25/4/2025) pekan lalu.

“Atas nama pribadi dan Kementerian Agama Republik Indonesia, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya empat santri dalam musibah ini. *Innalillahi wa inna ilaihi raji’un*. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah ananda Wildan Syifaul Haq, Rayfhan Hafiz, Bima Arya Sanjaya, dan Muhammad Fadhil Hanafi, serta menempatkan mereka di tempat terbaik di sisi-Nya,” ujar Romo Syafi’i, sapaan akrabnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/4/2025).

Sebagai bentuk empati dan tanggung jawab moral, Kementerian Agama telah mengutus jajaran dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang dan Provinsi Jawa Tengah untuk segera hadir di lokasi kejadian. Kehadiran tersebut bertujuan untuk memastikan penanganan terhadap para korban berjalan dengan baik, serta menyampaikan langsung dukungan dan penguatan kepada keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor.

Baca juga:  Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarhanud 15/DBY Laksanakan Karya Bakti Pembangunan Pondasi Pagar Gereja

Wamenag juga mendoakan agar para santri yang mengalami luka-luka segera diberi kesembuhan. Ia menyampaikan apresiasi atas respon cepat dari pihak pondok pesantren, para ustadz, aparat setempat, dan tim darurat yang telah bergerak sigap dalam melakukan evakuasi dan penanganan pertama di lokasi kejadian.

“Kami mengajak seluruh umat untuk mendoakan para korban, baik yang telah wafat maupun yang sedang menjalani perawatan. Kami juga mendorong agar langkah-langkah evaluatif dan preventif segera dilakukan untuk memastikan keselamatan seluruh santri di masa mendatang,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Wamenag juga mengimbau agar seluruh pesantren di Indonesia melakukan pengecekan menyeluruh terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki. Menurutnya, langkah ini penting untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

“Kami mengimbau agar seluruh pesantren di Indonesia melakukan pengecekan menyeluruh terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki.”

Kementerian Agama akan terus memantau perkembangan pascakejadian ini dan siap memberikan dukungan teknis maupun pendampingan yang diperlukan oleh pesantren.