Porosmedia.com — Ambruk Tiang Layar Jawa, usai Pregreg Majapahit masih mampu ekspedisi keluar Jawa tahun 1409 dan 1411 yang dalam ingatan masayarakat Minang dikenal perang Padang Sibusuk. Menurut sumber mereka Tentara Wikramawardhana dikalahkan.
Sebagian pendapat menganalisa bahwa akibat hal itu kekuasaan Pagaruyung atau Malayapura atas wilayah Rantaunya menjadi kacau banyak yg memisahkan diri.
Namun sumber sumber sejaman seperti Ming dan Suma oriental masih mencatatkan Kekuasaan Majapahit atas wilayah penting yaitu Jambi dan Palembang. Bahkan dalam Suma Oriental Demak harus bersusah payah menaklukkan negri2 itu yang dalam catatan itu dikatakan masih Pagan. Artinya Demak suksesor Majapahit harus berperang dulu dengan Wilayah2 Majapahit diluar Jawa nantinya termasuk juga Tanjungpura di Kalimantan dan sekitarnya yang terkait dengan pendirian Kesultanan Banjarmasin. Mereka semua dijadikan Islam oleh Demak. Baru setelah diluar Jawa dan Pesisir Jawa dikuasai maka Demak menghantam Daha yang mengaku penerus Majapahit dari Trowulan (prasasti petak). Oleh karena itu tidak ada sekutu Majapahit dari luar Jawa yang membantu.
Kapal kapal besar Majapahit telah runtuh sejak Paregreg, dan Demak tidak bisa memproduksi Banyak. Demak membuat sebuah kapal Besar sebagai kendaraan Dipati Unus dan perlu Waktu Tiga tahun membuatnya.