6 Tips Atasi Kulit Kering Saat Musim Dingin

Tips atasi kulit kering saat musim dingin
Sumber gambar: istockphoto/wwing

Porosmedia.com Pada saat musim dingin tiba, tingkat kelembaban akan menurun. Saat itu, kulit manusia akan menjadi sangat kering bahkan sampai bersisik. Orang yang berusia empat puluh lima tahun ke atas cenderung memiliki kulit yang kering.

Kulit kering sendiri memiliki penyebab yang berbeda-beda, misalnya jika kulit tidak memiliki cukup kelembaban karena tubuh kekurangan hidrasi, atau tingkat kelembaban yang rendah pada saat musim dingin juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering.

Tips Atasi Kulit Kering Saat Musim Dingin

Berikut ini ada 6 tips yang bisa membantumu atasi kulit yang kering.

1. Hindari Kandungan Parfum Pada Sabun Mandi yang Dapat Mengiritasi Kulit

Biasakan sebelum membeli bacalah terlebih dahulu kandungan zat yang ada pada kemasan sabun mandi yang akan kita beli. Pada orang tertentu, kandungan parfum pada sabun mandi dapat menyebabkan allergen dan oleh karna itukita harus teliti dalam memilih sabun mandi pada saat kondisi kulit sedang kering. Beberapa sabun mandi yang beredar dipasaran mengandung bahan kimia (parfum dan pengawet).

2. Tips Atasi Kulit Kering dengan Menjaga Kulit Tetap Lembab

Pada saat musim dingin, kulit terasa sangat kering hingga pecah-pecah ataupun menjadi bersisik. udara pada saat musim dingin mengandung lebih sedikit kelembaban. Hal ini dapat diperparah dengan udara di dalam ruangan yang diciptakan oleh faktor-faktor seperti cerobong asap ataupun kompor, menyebabkan rumah memompa penuh udara panas dan kering.

Baca juga:  Tips Berpuasa bagi Lansia

Udara seperti ini tidak hanya memiliki efek buruk pada kesehatan , tetapi juga membuat siapapun menjadi rentan terhadap penyakit. Akibatnya kelembaban dari dalam tubuh akan lebih cepat tersingkir, efeknya kulit akan menjadi kering dan kasar serta gejala lain seperti tenggorokan kering.

Alat pelembab udara seperti Humidifier, juga dikenal sebagai penyebar aroma , sehingga ruangan akan tetap terjaga kelembabannya. Tingkat kelembaban dalam ruangan yang ideal adalah 30% hingga 50%. Jangan terlalu banyak kelembaban juga karena dapat menyebabkan pertumbuhan jamur.

3. Hindari Mencuci Tangan Terlalu Sering

Terlalu sering mencuci tangan juga bisa menjadi penyebab kulit kering. Sebuah studi dalam perawatan kesehatan menunjukkan bahwa dokter kulit dari Universitas Kopenhagen dan Roskilde memiliki 52% lebih banyak eksim di tangannya setelah mencuci tangan lebih dari sepuluh kali sehari.

Pada 2012, lebih dari 2.200 dokter dan staf perawat di klinik diperiksa. Banyak dari mereka yang kehilangan kelembaban kulit mereka karena terlalu sering mencuci tangan. Cuci tanganlah sebersih mungkin, tetapi jangan terlalu sering. Setelah mencuci tangan, berhati-hatilah dalam mengeringkan tanganmu.

Ambil handuk  atau tisu dan lap dengan cara menepuk-nepuk tanganmu pada lap tersebut hingga kering. jangan menggosoknya. Menggosoknya dengan kasar karena bisa membuat kulitmu pecah-pecah.

4. Oleskan Krim ke Kulit Kering Seiring Bertambahnya Usia

Untuk orang yang berusia 40-an atau lebih, risiko kulit kering meningkat lebih dari 50% seiring bertambahnya usia. Pada usia lanjut, kulit akan  sangat sensitif dan sangat kering. Proses penuaan pun terjadi dan mengubah elastisitas kulit, hidrasi, serta perlindungan kulit.

Baca juga:  Alasan Pentingnya Mengajarkan Disiplin Pada Anak Sejak Dini

Pada saat seperti itu, kulit gatal atau sangat kasar dapat terjadi. Gunakan pelembab yang mengandung ceramide atau humektan dan petroleum jelly. Kombinasi ketiga bahan ini dapat meregenerasi dan menyembuhkan kulit lebih cepat. Akan lebih baik jika berkonsultasi terlebih dahulu dokter kulit tentang hal ini supaya pengobatannya lebih efektif.

5. Air Panas Dapat Merusak Kulit

Pada saat cuaca dingin dan basah di luar, mandi air hangat akan sangat  terasa menyenangkan. Namun, hal ini dapat menyebabkan masalah pada kulitmu. Pada suhu air yang sedang, sebaiknya mandi maksimal 5-10 menit dan hanya sekali sehari.

Saat mandi, pastikan menggunakan sabun hanya pada selangkangan, kaki, wajah, dan bawah lengan. Dan lebih baik gunakan sabun yang berbahan alami. Sabun dengan bahan alami  tidak berbau tidak mengandung aditif, warna atau pengawet yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu sangat ideal untuk perawatan kulit yang optimal. Oleskan pelembab segera setelah mandi.

6. Tips Atasi Kulit Kering Saat Menopause Dengan Vitamin C

Kulit kering juga bisa disebabkan oleh hormon. Selama menopause, produksi hormon estrogen yang berkurang pada akhirnya akan mempengaruhi kekencangan kulit. Hal Ini sangat umum terjadi selama menopause atau setelah kehamilan. Selama menopause, kadar estrogen turun 2,1% per tahun, ketebalan kulit berkurang 1,1%.

Baca juga:  Jangan Asal Membeli! Perhatikan Hal Ini Sebelum Membeli Kontak Lensa

Akibatnya, elastisitas kulit juga mengalami penurunan yang stabil sebesar 0,55% per tahun. Kulit tidak bisa lagi mengikat banyak air dan kehilangan elastisitasnya.

Dalam 5 tahun pertama menopause, kadar kolagen berkurang 30 %. Terlalu sedikit asupan protein di usia tua juga menyebabkan peningkatan kerapuhan kulit. Oleh karena itu, makanlah kacang-kacangan dan produk susu seperti yoghurt atau buttermilk, serta ikan dan daging tanpa lemak.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa protein, vitamin C dan asam linoleat memiliki efek positif pada proses penuaan kulit. Hasilnya, kulit tidak terlalu kering dan pecah-pecah. Konsumsi tinggi karbohidrat dan lemak menyebabkan kulit menjadi lebih buruk. Oleh karena itu, makanlah makanan yang kaya vitamin C karena vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen. Sumber vitamin C yang baik adalah buah-buahan dan sayuran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *