Porosmedia.com, Tips – Hidroponik adalah bentuk berkebun yang tidak menggunakan tanah melainkan menanam tanaman dalam larutan air dan nutrisi. Sistem hidroponik dapat menumbuhkan tanaman dan sayuran lebih cepat daripada menanam di luar ruangan di tanah, dan sistem hidroponik dapat digunakan sepanjang tahun.
Tanaman yang ditanam secara hidroponik seringkali menghasilkan lebih banyak, membutuhkan lebih sedikit ruang, dan menggunakan lebih sedikit air dibandingkan dengan berkebun konvensional. Sistem hidroponik juga bisa menjadi solusi ideal bagi penghuni apartemen dan kaum urban yang tidak memiliki lahan berkebun di luar ruangan.
Tiga sistem yang cocok untuk pemula untuk memulai penanaman hidroponik: sumbu, dan rakit apung. Sistem yang lebih maju termasuk teknik aeroponik. Tanaman yang paling mudah untuk memulai Hidroponik adalah sayuran hijau seperti selada, bayam, lobak , dan kangkung; herbal seperti kemangi, peterseli, oregano, ketumbar, dan mint,dan tanaman berbuah seperti tomat, stroberi, dan cabai.
1. Wick Sistem Atau Sistem Sumbu
Sistem sumbu adalah sistem yang paling sederhana secara mekanis, karena tidak ada bagian yang bergerak atau komponen listrik. Sistem ini tidak ideal untuk tanaman yang haus air seperti selada atau tomat, karena mereka dapat menghabiskan larutan nutrisi lebih cepat dari pada yang dapat diberikan oleh sumbu. Sistem ini bekerja paling baik untuk sayuran hijau, herba, dan paprika.
Bahan yang Diperlukan
- Botol bekas minuman ukuran 600 ml
- Gunting, pisau, atau cutter
- Sumbu, kain bekas, atau kain flanel sebagai pengalir nutrisi (wick system)
- Bibit tanaman yang sudah dikembangkan di media rockwool
- Air
- Nutrisi pupuk A & B (berbentuk cair atau bubuk). Anda bisa menemukannya di toko khusus tanaman atau pertanian. Sesuaikan jenis nutrisi dengan tanaman yang Anda pilih (sayur atau buah).
- Paku
Sebelum dipindahkan ke media tanam hidroponik yang akan kita buat, kembangkan dulu bibit tersebut dengan menggunakan rockwool.
Cara Membuat Hidroponik Wick System
- Potong botol minuman bekas menjadi dua dengan menggunakan cutter, pisau, atau gunting. Pastikan ukuran botol bagian bawah lebih besar daripada ukuran bagian atas.
- Tuangkan air ke dalam bagian botol bawah lalu masukkan pupuk nutrisi A & B sesuai takaran. Perbandingannya, masing-masing 5 ml untuk setiap liter air. Sisihkan.
- Lubangi permukaan pada bagian leher botol dengan menggunakan paku kecil di beberapa titik. Lubangi juga bagian penutup botol sebagai jalur masuk sumbu nantinya.
- Masukkan sumbu, kain bekas, atau kain flannel ke dalam celah penutup botol yang akan dibuat. Pastikan sumbu cukup panjang di kedua sisi agar dapat menyerap air yang akan dituangkan dan juga mengenai bagian benih tanaman. Lalu letakkan dengan posisi terbalik ke dalam botol yang telah berisikan air.
- Masukkan benih yang masih tertanam pada rockwool ke dalam bagian botol yang telah dibalik.
- Pastikan benih terkena dengan bagian sumbu yang sudah terbasahi dengan larutan nutrisi dan air. Anda juga bisa menggunakan media tanam seperti sekam bakar, batu bara merah yang telah dihancurkan, serta spon untuk menjaga bentuk tanamanan agar tiduk mudah patah.
- Letakkan botol di area yang ramah sinar matahari namun tidak rawan terkena hujan agar benih tumbuh dengan baik.
- Lakukan proses tersebut untuk membuat media tanam lainnya.
Perawatan Tanaman Hidroponik Wick System
Selain diletakkan pada tempat yang aman dari hujan, benih tanaman yang dibudidayakan dengan cara hidroponik ini juga harus rutin diberikan nutrisi tambahan.
Pada minggu pertama penanaman, gunakan nutrisi A & B dengan takaran 5 ml + 5 ml untuk tiap 1 liter air.
Lalu naikkan menjadi 6 ml + 6 ml campuran untuk tiap liter di minggu kedua.
Lanjutkan memberikan nutrisi hingga tanaman berkembang dan siap dipanen.
Cukup mudah bukan?
Hanya bermodal barang bekas, bahan-bahan simpel, serta ketekunan dan kecermatan, Anda pun bisa menuai hasil tanaman yang banyak dan sehat.
2. Sistem Water Culture atau Sistem Rakit Apung
Sistem water culture atau sistem rakit apung adalah sistem lain yang sangat mudah disiapkan. Tanaman ditempatkan di platform styrofoam yang mengapung di atas reservoir dengan air yang diperkaya nutrisi. Namun, berbeda dengan sistem sumbu, Anda perlu menganginkan air dengan sistem rakit. Sistem ini paling baik untuk menanam selada daun, tetapi sangat sedikit tanaman lain yang tumbuh dengan baik dalam sistem ini. Tidak dianjurkan untuk tanaman berumur panjang seperti tomat.
Seperti konsep hidroponik pada umumnya, sistem rakit apung juga tidak membutuhkan lahan yang besar. Anda hanya perlu menyiapkan bak berisi air yang nantinya akan menjadi tempat bagi rakit styrofoam berisi tanaman untuk mengapung.
Bahan yang Diperlukan
- Wadah berukuran 50 x 30 x 20, atau jika tidak tersedia bisa disesuaikan
- Media tanam, disarankan untuk menggunakan rockwool
- Gelas plastik bekas
- Styrofoam berukuran 50 x 30 cm
- Aluminium foil
- Alat pemotong
- Solder atau paku yang dipanaskan
Langkah Pembuatan Water Culture
- Potong styrofoam sesuai dengan wadah yang tersedia kemudian lapisi dengan aluminium foil. Nantinya styrofoam akan berfungsi sebagai rakit apung atau netpot.
- Beri lubang pada permukaan rakit apung. Sesuaikan diameter lubang dengan diameter bagian tengah gelas plastik.
- Ambil gelas plastik yang sudah disiapkan dan beri lubang pada bagian dasarnya.
- Penuhi wadah dengan larutan nutrisi
- Masukkan gelas ke dalam tiap lubang dalam netpot dan taruh di atas wadah. Pastikan dasar gelas menyentuh larutan nutrisi dalam wadah
- Siapkan rockwool yang sudah dipotong menjadi kubus berukuran 3 x 3 x 3 cm.
- Buat celah pada bagian tengah rockwool dan masukkan benih ke dalamnya
- Masukkan kubus rockwool berisi benih ke dalam gelas plastik
- Biarkan terkena sinar matahari selama masa penyemaian.
Perawatan Mudah
Anda tidak perlu melakukan penggantian media tanam dan juga melakukan penyiraman, sebab media yang digunakan sudah berupa air.
Catatan Dalam Sistem Water Culture
- Tingkat keasaman air harus dijaga tetap dalam angka netral yaitu 5,5 – 6,8.
- Tinggi air nutrisi juga harus diperhatikan, jika sudah mulai berkurang maka perlu ditambahkan lagi
- Lakukan penggantian larutan nutrisi selama seminggu sekali dan juga bersihkan sisa endapan larutan nutrisi yang berada di dasar wadah
- Pastikan juga water pump dan juga aerosol bekerja secara efektif agar pasokan oksigen terjaga
3. Sistem Aeroponik
Aeroponik merupakan salah satu sistem bercocok tanam dengan menghemat lahan sempit sekaligus menghemat air. Alasannya, media tanam yang digunakan aeroponik adalah udara. Namun, tanaman tetap mendapatkan nutrisi lewat semburan air yang berisi larutan zat hara yang diberikan dengan alat bernama sprinkler. Pembuatan aeroponik sebenarnya tak bisa dibilang terlalu rumit atau mudah, tetapi Anda tetap membutuhkan biaya untuk membeli peralatan seperti pompa dan sprinkle. Jika Anda ingin mencoba membuat aeroponik di rumah, Anda dapat mengikuti langkah-langkah membuat sistem aeroponik ini.
Bahan yang Diperlukan
Mempersiapkan alat dan bahan adalah yang utama dilakukan, di antaranya adalah pipa PVC ukuran 4 inci, ¾ inci, dan 2 inci. Selanjutnya, Anda membutuhkan rockwool, nozzle sprinkler, styrofoam, pompa air, larutan nutrisi, dan bibit tanaman. Pemilihan bibit tanaman dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda dan tentunya memenuhi syarat untuk aeroponik, seperti selada, kangkung, bayam, dan sebagainya.
Cara Merakit Instalasi Tanaman Aeroponik
Dilansir dari kangtani.com, pipa dengan ukuran 4 inci akan digunakan sebagai dasar instalasi aeroponik, potong pipa sepanjang 4 meter. Sesuaikan jumlah pipa menurut kebutuhan Anda. Kemudian, lubangi pipa 4 inci tersebut sesuai dengan ukuran lebar diameter pipa 2 inci. Setelah jadi, sambungkan pipa 4 inci dan 2 inci secara vertikal. Di bagian ujung bawah pipa, nantinya akan dipasangi sambungan pipa yang menghubungkannya dengan larutan nutrisi.
Langkah Membuat Instalasi Pengabutan Nutrisi
Langkah pertama, potong pipa ukuran ¾ inci yang nantinya akan dimasukkan ke dalam pipa 4 inci. Buat lubang di sepanjang pipa ¾ inci sesuai dengan ukuran nozzle sprinkler yang akan digunakan. Setiap lubang, beri jarak 15 cm. Setelah itu, sambungkan pipa PVC berukuran ¾ inci hingga seluruh pipa masuk ke dalam pipa PVC 4 inci. Sambungkan bagian pipa PVC ¾ ke dalam bak yang berisi larutan nutrisi. Larutan nutrisi dapat menggunakan ember persegi atau wadah.
Mulai Menanam Rockwool dan styrofoam digunakan untuk proses penanaman bibit. Rockwool digunakan untuk tempat meletakkan benih, sedangkan styrofoam untuk menancapkan bibit tanaman. Pertama, semai benih tanaman dengan rockwool yang sudah dilubangi. Selama penyemaian, letakkan benih di tempat yang gelap agar cepat berkecambah. Pindahkan bibit tanaman yang telah siap ke styrofoam yang sudah dilubangi. Pastikan posisi akarnya dalam keadaan menjuntai ke bawah. Lalu, pasangkan tanaman ke dalam rakitan pipa sebelumnya.