Porosmedia.com, Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung secara resmi mengakhiri masa tugas Satuan Tugas Pemeriksaan dan Pengamanan Hewan Kurban Tahun 2025 yang berada di bawah koordinasi Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP). Prosesi pembubaran yang berlangsung pada Jumat, 20 Juni 2025, di Kantor DKPP Kota Bandung, dihadiri langsung oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, dan Kepala DKPP, Gin Gin Ginanjar.
Satgas ini telah bertugas sejak 15 Mei hingga 9 Juni 2025 (Hari Tasyrik terakhir), dan mendapat apresiasi tinggi atas dedikasi serta kontribusinya dalam menjamin kesehatan hewan kurban serta kelayakan konsumsi daging kurban bagi masyarakat Kota Bandung.
“Alhamdulillah, hari ini kita mengakhiri masa tugas Satgas Pemeriksaan Hewan Kurban 2025 yang telah bekerja dengan luar biasa. Tingkat pengambilan sampel mencapai lebih dari 30 persen, menjadikan hasilnya sangat valid secara ilmiah dan praktis,” ujar Wali Kota Farhan.
Ia menambahkan bahwa beberapa kasus berhasil dicegah, seperti pemotongan hewan yang tidak layak secara kesehatan maupun syariat Islam, serta pengafkiran bagian daging yang tidak layak konsumsi.
“Ini pekerjaan yang tidak banyak terlihat, tetapi dampaknya sangat besar. Petugas kita bekerja sejak malam hingga pagi, dalam sunyi namun penuh pengabdian. Pekerjaan senyap ini pantas mendapat apresiasi sebesar-besarnya,” tambahnya.
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menjelaskan bahwa Satgas terbagi dalam dua tim utama: tim antemortem yang bertugas memeriksa kondisi hewan sebelum disembelih, dan tim postmortem yang meneliti kualitas daging dan organ setelah pemotongan. Kedua tim ini diterjunkan secara menyeluruh ke 30 kecamatan di Kota Bandung.
“Pemeriksaan dilakukan tanpa mengenal libur, termasuk saat cuti bersama dan hari besar keagamaan. Yang membanggakan, mayoritas petugas kami adalah perempuan yang tetap berdedikasi tinggi meski bertugas di momen Iduladha,” ungkap Gin Gin.
Pemeriksaan tidak hanya dilakukan di lokasi penjualan resmi, tetapi juga merespons laporan masyarakat secara cepat, termasuk di tempat pemotongan darurat.
“Laporan bisa datang kapan saja, dan petugas kami selalu siap 24 jam,” imbuhnya.
Selama masa tugas, total hewan kurban yang diperiksa mencapai lebih dari 16.000 ekor. Dari jumlah tersebut, sekitar 4.000 ekor menunjukkan indikasi masalah kesehatan atau bagian tubuh yang harus diafkir.
Pelaksanaan tahun ini juga melibatkan berbagai institusi pendidikan dan inovasi teknologi. Telkom University berperan penting melalui pengembangan aplikasi E-selamat, yang memfasilitasi pencatatan digital dan pemantauan langsung pemeriksaan hewan kurban.
“Aplikasi ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena menjadi sistem digital satu-satunya yang diterapkan di tingkat kota/kabupaten,” kata Gin Gin.
Sementara itu, mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Padjadjaran turut mendampingi proses pemeriksaan di lapangan. Bahkan, sejumlah mahasiswa tinggal sementara di pos-pos DKPP sebagai bentuk pengabdian.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Farhan juga mengumumkan bahwa Pemkot Bandung menargetkan sterilisasi 1.000 ekor kucing liar hingga akhir 2025. Program ini merupakan bagian dari pengendalian populasi hewan liar di lingkungan perkotaan.
“Kucing-kucing tersebut akan diperiksa, disterilisasi, dan dikembalikan ke habitatnya setelah dinyatakan sehat. Ini bagian dari upaya menjaga ekosistem perkotaan yang sehat dan ramah lingkungan,” jelas Farhan.
Dengan sinergi lintas sektor dan partisipasi masyarakat, Pemkot Bandung berhasil memastikan pelaksanaan Iduladha 2025 berjalan dengan aman, sehat, dan sesuai dengan syariat. Pemeriksaan menyeluruh terhadap hewan kurban merupakan bentuk nyata komitmen Kota Bandung dalam menjaga kesehatan masyarakat dan kualitas pelaksanaan ibadah kurban.