Wakil Wali Kota Janji Benahi Masalah Sampah: “Mohon Beri Waktu, Kami Sedang Bekerja”

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung – Pemerintah Kota Bandung terus mengintensifkan langkah strategis dalam penanganan krisis sampah yang masih menjadi tantangan utama kota. Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan bahwa saat ini Pemkot tengah berada pada fase awal penanganan, dengan mengedepankan sinergi antara strategi kebijakan, inovasi teknologi, dan peran aktif masyarakat.

Dalam peninjauan lapangan terhadap prototipe mesin insinerator berbasis tenaga air karya warga di kawasan GOR Saparua, Kamis (8/5), Erwin menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif masyarakat yang berani berinovasi.

“Ini adalah bentuk aspirasi dan kontribusi warga yang kami sambut dengan terbuka. Kreativitas seperti ini sejalan dengan semangat Pemkot dalam mencari solusi jangka panjang untuk persoalan sampah,” ujarnya.

Erwin menyebutkan bahwa Pemkot Bandung tengah menjalankan tiga tahap besar dalam menangani persoalan ini, yakni: penanganan, pemulihan, dan penormalan. Fokus saat ini adalah tahap pertama—penanganan langsung terhadap tumpukan sampah yang tersebar di kota.

“Saat ini ada sekitar 136 titik timbunan sampah yang harus segera ditangani. Kami sedang mengintensifkan pengangkutan ke TPS dan memusnahkannya melalui mesin insinerator,” jelasnya.

Baca juga:  9 Jenis Cacing pada Kucing yang Perlu Diketahui – Bagian 2

Dalam rangka mempercepat proses, Pemkot menargetkan agar setiap kecamatan di Kota Bandung memiliki setidaknya satu unit mesin insinerator. Saat ini, upaya tengah dilakukan agar 25 hingga 30 mesin dapat segera beroperasi di berbagai wilayah.

Namun, Erwin juga mengakui adanya tantangan dalam pelaksanaan, terutama karena adanya pembatasan volume pembuangan sampah ke TPA Sarimukti.

“Kami meminta masyarakat bersabar. Penanganan ini kami lakukan secara bertahap. Jika ada teknologi dari warga yang terbukti aman, efisien, dan berizin, tentu akan kami pertimbangkan untuk diadopsi,” tegasnya. Dengan optimisme tinggi, Erwin menyatakan bahwa Pemkot tidak bekerja sendiri, melainkan bersama seluruh elemen kota.

“Kami bukan Superman atau Batman. Tapi insyaallah, dengan kerja sama dan dukungan semua pihak, Bandung bisa keluar dari krisis sampah ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Mugi Sudjana, inovator lokal yang mengembangkan insinerator hidrogen berbasis air tersebut, menjelaskan bahwa mesinnya mampu memusnahkan hingga 2 ton sampah per hari dengan efisiensi tinggi.

“Mesin ini sudah kami uji sekitar lima bulan. Kapasitasnya sekitar 200 kilogram per jam, dan residu yang dihasilkan sangat minim,” ujar Mugi.

Baca juga:  TNI AD Gandeng PT. Kimia Farma Salurkan Vaksin dan Sembako

Ia menambahkan, performa mesin sangat bergantung pada kemampuan operator.

“Operator yang terlatih dan konsisten adalah kunci agar mesin ini bekerja optimal,” katanya.

Mesin tersebut diketahui telah membantu menangani sampah dari kawasan Saparua dan beberapa fasilitas publik seperti Gedung Sate. Dengan kebutuhan operasional sekitar 50 liter air per hari, mesin ini dapat beroperasi hingga 10 jam non-stop.