Toni Wijaya Dorong Bandung Contoh Program MBG: Solusi UMKM Hadapi Badai PHK

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung — Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Toni Wijaya, S.E., S.H., menegaskan komitmennya dalam memperjuangkan penguatan ekonomi lokal, terutama sektor UMKM, sebagai respons atas gejolak ekonomi global dan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini disampaikannya usai menghadiri peluncuran program “Perluasan Keterlibatan Peran UMKM dalam Program MBG (Makan Bergizi Gratis)” di SPPG Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Senin, 19 Mei 2025.

Dalam kegiatan yang digagas oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI tersebut, Toni turut bergabung bersama Menteri UMKM RI, Maman Abdurrahman, Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza, serta Bupati Bandung, Dadang Supriatna. Kick off ini menjadi titik awal perluasan peran UMKM dalam mendukung kebijakan makan bergizi gratis yang menjadi salah satu program prioritas nasional pemerintahan Prabowo-Gibran.

Toni menyampaikan apresiasinya terhadap Yayasan Al-Khasyaf yang berperan aktif dalam pengelolaan dapur umum untuk produksi makanan bergizi bagi masyarakat. Ia menilai, inisiatif semacam ini tidak hanya menyasar aspek ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang kerja baru dan menghidupkan roda ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM.

Baca juga:  Erwin: Anak Muda Harus Menjadi Generasi Tangguh dan Berakhlak

“Model dapur umum berbasis komunitas yang dikelola Yayasan Al-Khasyaf ini layak ditiru di Kota Bandung. Selain mendukung program makan bergizi gratis, skema ini memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat dan memperluas pasar bagi pelaku UMKM,” ujar Toni.

Politisi Gerinda ini menegaskan bahwa saat ini pihaknya tengah menjalin komunikasi intensif dengan Wakil Menteri UMKM RI untuk mengakselerasi perhatian pemerintah pusat terhadap Kota Bandung.

“Kami menerima banyak aspirasi warga soal pengembangan potensi ekonomi lokal, terutama dari sektor kecil dan menengah. Di tengah badai PHK dan ketidakpastian ekonomi global, perhatian serius terhadap UMKM adalah jalan strategis menjaga stabilitas sosial dan ekonomi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Toni menekankan pentingnya intervensi kebijakan berbasis kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin program-program strategis seperti MBG tidak berhenti sebagai proyek simbolis, melainkan benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat secara nyata.

Dengan tekad untuk menjadikan Bandung sebagai kota percontohan kemandirian ekonomi berbasis komunitas, Toni berjanji akan terus mengawal kebijakan ini di tingkat legislatif maupun melalui kemitraan lintas sektor.

Baca juga:  PERIKHSA diingatkan Bamsoet, punya Senjata Api bukan untuk Gaya-gayaan dan Ugal-ugalan