Tahukah kamu penyakit busuk leher pada tanaman padi

Avatar photo

Porosmedia.com — Ya, penyakit busuk leher pada tanaman padi disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae (sekarang dikenal sebagai Magnaporthe oryzae). Penyakit ini juga dikenal sebagai blast leher dan merupakan salah satu penyakit yang paling merugikan bagi petani padi karena dapat menyebabkan bulir padi hampa atau busuk sebelum panen.

Gejala Penyakit Busuk Leher:

Fase Vegetatif: Muncul bercak berbentuk belah ketupat pada daun dengan tepi berwarna coklat kemerahan dan bagian tengah abu-abu.

Fase Reproduktif: Infeksi pada bagian leher malai menyebabkan jaringan menjadi coklat kehitaman dan busuk, sehingga malai gagal mengisi bulir.

Dampak: Bulir padi hampa, hasil panen menurun drastis, bahkan bisa menyebabkan gagal panen.

Faktor Penyebab:

Varietas padi yang rentan terhadap blast.

Kelembaban tinggi dan curah hujan tinggi.

Pemupukan nitrogen berlebihan yang memicu pertumbuhan tanaman tetapi membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.

Pengairan yang kurang baik.

Cara Pengendalian:

Penggunaan Varietas Tahan – Gunakan varietas padi yang tahan terhadap blast, seperti Inpari 33 atau Ciherang.

Baca juga:  Cegah Serangan Hama, Babinsa Tangkil dan PPL Dampingi Petani Semprot Serentak Tanaman Padi

Pengelolaan Pemupukan – Gunakan pupuk nitrogen (Urea) secukupnya dan imbangi dengan kalium (KCl) untuk memperkuat ketahanan tanaman.

Sanitasi dan Rotasi Tanaman – Jangan menanam padi terus-menerus di lahan yang sama, lakukan rotasi dengan tanaman lain.

Fungisida – Aplikasi fungisida berbahan aktif Triazole atau Strobilurin ,saat kondisi mendukung perkembangan penyakit.

Pengaturan Air – Pastikan drainase lahan baik untuk mengurangi kelembaban yang berlebihan.

Penyakit ini bisa sangat merugikan jika tidak ditangani dengan baik.