Shafira Devi Herfesa: Bintang Baru Catur Indonesia yang Bersinar di Panggung Dunia

Avatar photo

Porosmedia.com – Shafira Devi Herfesa, pecatur muda asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menjelma menjadi salah satu talenta paling menjanjikan dalam dunia catur Indonesia. Dengan prestasi gemilang di berbagai kejuaraan nasional dan internasional, Shafira menunjukkan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk meraih puncak prestasi.

Awal Karier dan Bakat Alam

Lahir pada 13 Desember 2008, Shafira mulai menunjukkan ketertarikannya pada catur sejak usia dini. Pada tahun 2016, saat masih duduk di bangku kelas 2 SD Negeri Tajem, Sleman, ia berhasil meraih medali emas di Kejuaraan Nasional Catur Junior kategori U-9. Prestasi ini menjadi awal dari perjalanan cemerlangnya di dunia catur.

Prestasi Nasional dan Internasional

Perjalanan Shafira di dunia catur terus menanjak. Pada tahun 2023, ia meraih medali emas dalam Kejuaraan Catur Yunior ASEAN “21st ASEAN+ Age Group Chess Championship” di Bangkok, Thailand. Atas prestasi ini, Bupati Sleman memberikan apresiasi berupa uang pembinaan sebesar Rp5.150.000.

Tahun 2024 menjadi momen penting lainnya bagi Shafira. Ia berhasil meraih medali emas di Rapid Eastern Asia Juniors & Girls Chess Championships yang berlangsung di Tangerang. Dalam kejuaraan tersebut, Shafira mengumpulkan 7 poin dari 9 babak, unggul dalam tie-break atas WIM Laysa Latifah dan WFM Samantha Edithso.

Baca juga:  Andar Manik : Dana abadi Kebudayaan sangat membantu para Pelaku dan Lembaga Budaya

Dominasi di PON XXI 2024

Pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, Shafira tampil luar biasa di nomor catur standar perorangan putri. Ia mencatatkan enam kemenangan dan dua hasil imbang dari delapan pertandingan, termasuk kemenangan atas pecatur nasional Irene Kharisma Sukandar. Dengan total 7 poin, Shafira memastikan medali emas untuk kontingen DIY.

Lolos ke Piala Dunia Catur 2025

Puncak prestasi Shafira tercapai pada Mei 2025, saat ia berhasil lolos ke Piala Dunia Catur 2025. Dalam Kejuaraan Catur Zona Asia 3.3 di Ulaanbaatar, Mongolia, Shafira mengalahkan WGM Turmunkh Munkhzul dari Mongolia di babak terakhir. Kemenangan ini membuatnya menjadi pecatur Indonesia keempat yang lolos ke Piala Dunia Catur, setelah GM Utut Adianto, GM Susanto Megaranto, dan GMW Medina Warda Aulia. Selain itu, elo rating Shafira melonjak dari 1983 menjadi 2378.

Masa Depan Cerah

Dengan segudang prestasi di usia yang masih sangat muda, Shafira Devi Herfesa menunjukkan potensi besar untuk menjadi Grandmaster wanita pertama dari Indonesia yang lahir dari generasi milenial. Dedikasi, kerja keras, dan dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci kesuksesannya. Masyarakat Indonesia patut menantikan kiprah Shafira di panggung catur dunia.

Baca juga:  Fadli Zon : Anggaran Kebudayaan harus dimanfaatkan dengan baik, ciptakan Kebudayaan yang relevan dengan zaman