Porosmedia.com – Secara geologis, Pulau Jawa atau disebut Nusa Kendeng terbentuk akibat subduksi (pertemuan) tiga lempengan dunia, yaitu eurasia, indoaustralia dan pasifik.
Dalam kata lain, Pulau Jawa adalah paku atau penguat tiga lempengan dunia tersebut. Maka, negara-negara yang tersebar di antara tiga lempengan dunia tersebut bergantung pada keberadaan Pulau Jawa tersebut.
Posisi strategis Pulau Jawa ini diabadikan dalam sistem kepercayaan atau tradisi bangsa Sunda-Nusantara dengan penetapan bagian barat sebagai “Sanghyang Sirah” terletak di Taman Nasional Ujung Kulon dan “Sanghyang Dampal” terletak di Taman Nasional Alas Purwa.
“Nyanghulu ka Sanghyang Sirah ka Ujung Kulon, nunjang ka Sanghyang Dampal ka Blambangan”.
Kata “sanghyang” berarti segala sesuatu yang dianggap penting, bernilai, sakral, keramat atau suci. Berdimensi ketuhanan, “kagustian” atau “ilahiah”, karena menyangkut keberlangsungan kehidupan.
Fenomena atau gejala dunia yang dipengaruhi oleh Pulau Jawa ini, maka dalam upaya revitalisasi perubahan jaman agar bergerak sesuai garis edar-Nya adalah reaktivasi titik-titik strategis sebagaimana ciri dan caranya sudah ditetapkan dan diajarkan.
Wilujeng mancen tugas muru ujung wetan Nusa Jawa, aleutan Incu Putu. Mungkas tilu taun nambaan bera jaman tina laku sasalad. Mapag mandalawangi.
Rahayu sapapanjangna, rahayu kersaning Gusti
Oleh: Rahmat Leuweung