Porosmedia.com — Indonesia kehilangan putra terbaiknya. Prince KPAA Dr. Damien Dematra yang dikenal sebagai aktivis perdamaian telah meninggal dunia di Bali pada hari Minggu, 27 April 2025.
Kabar duka disampaikan oleh Princess Natasha Dematra, anaknya, lewat pesan singkat WhatApps. “Daddy telah berpulang,” katanya kepada wartawan, Minggu (27/4/2025).
“Beliau berpulang di Bali dengan interfaith Golden Rule youth conference sebagai karya besar terakhir beliau dan banyak karya lainnya yang belum dikeluarkan, “ terang Natasha Dematra.
“Dalam pesan terakir beliau, beliau menyampaikan agar legacy beliau tidak boleh berhenti. Beliau berharap apa yang beliau bangun dapat terus berlanjut untuk misi perdamaian di dunia ini, ” tambahnya.
Prince KPAA Dr. Damien Dematra adalah sosok multitalenta. Selain sebagai seorang aktivis perdamaian, ia juga sutradara film, novelis, penulis naskah, produser, fotografer internasional, dan pelukis. Ia telah tampil di banyak majalah dan berita seperti Majalah Time yang berbasis di New York, CNN International dan banyak lagi. Ia juga merupakan pemegang 9 rekor dunia di berbagai bidang.
Tahun lalu, Damien Dematra mendapat penghargaan Anugerah Peacemaker of the Year dari Universitas As-Safiiyah, “atas kontribusinya yang luar biasa terhadap perdamaian dan toleransi di dunia” dan merekomendasikannya untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Rekomendasi ini mengikuti nominasi Hadiah Nobel Perdamaian serupa yang dibuat oleh Ketua MPR, DPR dan DPD.
Ia memperoleh gelar tertinggi dari Keraton Surakarta Hadiningrat; Kanjeng Pangeran Aryo Adipati (KPAA). Jabatan kerajaan Pangeran Agung dianugerahkan kepadanya dari Istana Kerajaan Buleleng Bali. Gelar Pangeran dari Keraton Pakualaman Yogyakarta. Gelar dan jabatan tersebut diberikan atas kontribusinya yang besar terhadap perdamaian, kebudayaan, dan kemanusiaan. Selain itu, banyak kerajaan dan Istana Kerajaan yang menghormati prestasinya dengan mengangkatnya sebagai Pangeran dan Pangeran kehormatan.
Damien telah dinominasikan untuk dua belas kalinya untuk Hadiah Nobel Perdamaian karena kontribusinya yang besar dan tiada habisnya terhadap perdamaian selama bertahun-tahun.
Ia telah menulis 101 novel dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia, 81 film dan skenario TV, serta memproduksi 48 film dalam berbagai genre. Sebagai seorang pelukis, ia telah menghasilkan ribuan sketsa dan lukisan, di antaranya ia melukis 365 lukisan hanya dalam waktu satu tahun. Ia juga mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement Award dari USA.
Profil dan karyanya telah dipublikasikan oleh media internasional seperti Time, CNN, The Wall Street Journal, BBC, AP, AFP, Reuters, USA Today, ABC, NBC, New York, Forbes, Washington Post, Los Angeles Times, Channel NewsAsia, Al Jazeera TV, NHK Jepang, KBS (Korea), TV 3 Malaysia, Iran TV, dll.
Ia merupakan penggagas dan koordinator nasional Gerakan Peduli Pluralisme dan juga ketua kelompok Gerakan Nasional Menulis di Indonesia. Hingga saat ini ia memegang 13 rekor dunia, diantaranya adalah: sebagai penulis tercepat di dunia, penulis dengan penerbitan novel tercepat, fotografer tercepat di dunia, pelukis tercepat di dunia, penulis buku paling tebal di dunia, produksi film layar lebar tercepat di dunia. dalam sejarah dari penulisan naskah hingga pemutaran perdana dalam 9 hari 17 hari 45 menit.
Ia telah memenangkan ratusan penghargaan internasional di berbagai kompetisi & festival film di Amerika, Eropa, dan Asia, termasuk sutradara terbaik dan skenario terbaik. Ia memprakarsai Hari Perdamaian Nusantara bersama banyak raja, sultan, keluarga kerajaan, dan Dewan Kebudayaan Nusantara. Ia juga menginisiasi Hari Kebudayaan Internasional dan Gerakan Kebudayaan untuk Perdamaian dan diluncurkan di Istana Kesultanan Kacirebonan. Gerakan ini menjadi viral dan 150 negara dan kerajaan telah bergabung dengan hanya dalam beberapa bulan dan memberinya penghormatan.
Sebuah majalah bergengsi asal Amerika, memilihnya sebagai Man of the Year dan menjadi sampul Majalah. Ia juga mendirikan Dewan Perdamaian & Kebudayaan Dunia.
Ia mendirikan Peace20; sebuah inisiatif global yang bertujuan untuk terlibat secara aktif sebagai kelompok keterlibatan G20. Peace20 memegang rekor tanda tangan kolektif untuk “Buku Tertebal di Dunia dengan Pesan Perdamaian.” dengan lebih dari 25.500 orang mewakili 53 negara di lebih dari 5.200 halaman. Peace20 kini melanjutkan perjalanannya ke Brasil, setelah sukses di India.
Bersama dengan Visions of Peace Initiative, ia memecahkan rekor “Buku Terbesar di Dunia dengan Pesan Perdamaian.” Sebuah buku yang berisi ribuan karya seni generasi muda tentang perdamaian dari acara VOPI selama bertahun-tahun. Buku ini diluncurkan di PBB, New York.***