PMI Kota Bandung Butuh Dukungan untuk Meningkatkan Pelayanan Publik

Avatar photo

Oleh: R. Wempy Syamkarya
Pegamat Kebijakan Publik dan Politik

Porosmedia.com, Bandung – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung merupakan salah satu institusi kemanusiaan yang memiliki peran vital dalam pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan darah. Namun dalam praktiknya, PMI Kota Bandung masih menghadapi sejumlah tantangan yang cukup kompleks, mulai dari minimnya dukungan pemerintah daerah hingga terbatasnya sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur.

Ketua PMI Kota Bandung, Kang Ade Kus, bersama jajaran manajemen perlu menyusun formula strategis agar lembaga ini dapat berkembang dan memberikan pelayanan publik yang optimal. Salah satu hambatan utama saat ini adalah kurangnya dukungan konkret dari Pemerintah Kota Bandung, padahal ketersediaan darah merupakan kebutuhan mendesak dan menyangkut nyawa banyak orang.

Untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan publik PMI Kota Bandung, sejumlah langkah strategis berikut layak dipertimbangkan:

1. Peningkatan Kualitas Layanan
PMI perlu meningkatkan mutu layanan darah, program donor darah, serta pelayanan kesehatan lainnya yang menjadi domain utama lembaga ini.

Baca juga:  Saatnya Wali Kota Bandung Melakukan Reformasi Birokrasi yang Nyata: Tampak Rapi, Tapi Dalamnya Rapuh

2. Pengembangan SDM
Peningkatan kemampuan dan kompetensi staf serta relawan PMI melalui pelatihan berkelanjutan dan program pendidikan akan berdampak langsung pada efektivitas pelayanan.

3. Penguatan Kolaborasi
PMI perlu menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah, organisasi masyarakat, dunia usaha, dan perguruan tinggi guna memperkuat jejaring dan sumber daya

4. Pemanfaatan Teknologi Digital
Teknologi harus dimanfaatkan secara maksimal, misalnya melalui sistem informasi donor darah berbasis online, digitalisasi data stok darah, dan pelayanan berbasis aplikasi.

5. Modernisasi Fasilitas dan Infrastruktur
Sarana dan prasarana PMI harus terus ditingkatkan, baik dari sisi kenyamanan pelayanan maupun kelengkapan peralatan laboratorium.

6. Kampanye Edukasi dan Promosi
Sosialisasi yang masif mengenai pentingnya donor darah serta aktivitas kemanusiaan lainnya akan menumbuhkan partisipasi publik secara sukarela dan berkelanjutan.

7. Evaluasi dan Monitoring Berkelanjutan
Sistem evaluasi dan monitoring internal harus dilakukan secara reguler untuk memastikan pelayanan tetap sesuai standar, serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.

Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut secara konsisten dan kolaboratif, PMI Kota Bandung diyakini mampu meningkatkan kualitas layanan publik dan merespon kebutuhan kemanusiaan secara lebih profesional.

Baca juga:  Peradi Kota Bandung Silaturahmi dengan pengurus dan memberi manfaat kepada Yatim Piatu

Sebagai pengamat kebijakan publik dan politik, saya meyakini bahwa kerja kemanusiaan tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan sinergi dan kolaborasi lintas sektor agar cita-cita mulia PMI dapat terwujud secara maksimal. Sudah saatnya Pemerintah Kota Bandung memberikan dukungan lebih serius terhadap PMI, bukan hanya dalam bentuk anggaran, tetapi juga dukungan kebijakan, regulasi, dan sinergi program lintas OPD.

Kepada Ketua PMI Kota Bandung, Kang Ade Kus, saya sampaikan apresiasi dan harapan agar dapat terus menjalankan amanah ini dengan integritas tinggi, dibantu oleh tim yang profesional dan berdedikasi tinggi bagi masyarakat Kota Bandung.

Selamat bekerja, sahabat kemanusiaan.
Wassalam.