Porosmedia.com, Kota Tasikmalaya – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya dengan pemerintah daerah di wilayah Priangan Timur melakukan asesmen perkembangan ekonomi, dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya melakukan Bewara Priangan Timur 2023 dengan Tema Memperkuat Sinergi Melangkah Maju Membangun Ketahan Ekonomi di salah satu hotel di Jalan Yudanagara Kota Tasikmalaya, Selasa (12/12/2023).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Aswin Kosotali mengatakan kinerja ekonomi 2023 kondisi global diselimuti dengan ketidakpastian akibat dipengaruhi perang Rusia-Ukraina, dan lain sebagainya.
“Berbagai fenomena itu mendorong inflasi global. Maka di beberapa negara meningkatkan suku bunga moneter di atas 5 persen, ditambah lagi dampak dari cuaca ekstrem,” ucapnya.
Walaupun demikian, di Priangan Timur ekonomi masih tumbuh kuat. Kinerja positif ini didorong dari peningkatan domestik dan stabilitas perekonomian tetap terjaga, sebagai sister city yang hingga November 2023 tercatat rendah dan terkendali, yaitu sebesar 3,119 (yoy) dan 2,579 (ytd), sesuai sasaran target inflasi sebesar 3114.
“Sehingga diprakirakan perekonomian di Priangan Timur akan tetap tumbuh positif di kisaran angka 4,80-5,20x (yoy),” terangnya.
Masih kata Kepala BI Tasikmalaya, kuatnya perekonomian di Priangan Timur sepanjang tahun 2023, ditopang oleh kinerja positif berbagai faktor diantaranya terciptanya stabilitas harga berkat upaya pengendalian inflasi yang berlandaskan strategi 4K dan GNPIP. Selain itu, adanya digitalisasi mulai dari sisi produksi, pemasaran hingga transaksi pembayaran, optimisme investor terhadap potensi ekonomi Priangan Timur.
Ditambah dukungan fiskal daerah melalui berbagai kebijakan dan stimulus perekonomiann dan besarnya potensi sektor ekonomi yang berorientasi pada budaya dan sumber daya lokal.
“Pencapaian positif tersebut tentunya merupakan hasil kerja keras, sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholders, khususnya Pemerintah Daerah, akademisi, pelaku usaha, media massa dan umumnya seluruh masyarakat dalam mewujudkan pergerakan positif roda perekonomian di Priangan Timur,” katanya.
Memasuki tahun 2024, perekonomian Priangan Timur masih dihadapkan dengan berbagai tantangan global maupun domestik seperti perlambatan ekonomi dan tingginya inflasi global, perubahan iklim dan tekanan geopolitik, belum optimalnya hilirisasi sumber daya alam dan investasi di Priangan Timur.
“Sikap wait and see pelaku usaha dengan adanya Pemilu, dan pemanfaatan alokasi penggunaan APBD untuk belanja produktif,” tambahnya.
Namun demikian, Priangan Timur memilik peluang akselerasi ekonomi melalui kuatnya permintaan domestik seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat dan Pemilu 2024.
Besarnya potensi sumber daya alam di Priangan Timur seperti pengembangan agrowisata dan pengembangan UMKM, digitalisasi dan ekonomi kreatif sebagai percepatan ekonomi terutama didukung oleh bonus demografi yang tech-savvy, dan migrasi usaha informal ke formal untuk mengoptimalkan pendapatan asli daerah.
Sekda Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan menuturkan, penyumbang inflasi di Kota Tasikmalaya tahun ini salah satunya adalah bahan pangan. Seperti bawang, cabai, dan lain-lain.
“Upaya yang kami lakukan adalah dengan menggulirkan program setaman cinta. Ini akan terus kita pertahankan. Karena ini hal yang bisa dilakukan di Kota Tasikmalaya dengan lahan pertanian yang terbatas,” ucapnya.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin menyampaikan menandaskan, wilayahnya terluas di priangan timur tentunya kita akan terus mendorong stabilitas kondisi kebutuhan pangan.
“Alhamdulillah pada 2023 harga kebutuhan pangan tetap terjaga. Insya Allah pada 2024, sektor ekonomi kita berbasis pada dua sektor, yaitu pertanian dan pariwisata. Sektor pertanian sejauh ini bisa jadi bantalan ekonomi masyarakat,” tandasnya. (Kris)