Budaya  

Pementasan Teater Payung Hitam “Wawancara dengan Mulyono” D I G E M B O K

Avatar photo

Porosmedia.com — Suatu yang sangat memprihatinkan, tragis! Pementasan teater “Wawancara dengan Mulyono” hajatnya Teater Payung Hitam dalam merayakan 43 Tahun Perjalan kreatifnya, yang seharusnya pertunjukan dilaksanakan Sabtu malm 15 Februari 2025 pukul 19.00 WIB, di ISBI Buah Batu Bandung, ternyata pintu tempat pertunjukan sudah DIGEMPOK oleh pihak rektorat ISBI Bandung, alias DILARANG dipentaskan alias DIPASUNG karya teater tersebut.

Rachman Sabur sang kreator dan sutradara, mengatakan, “Sebelumnya Baliho peluncuran buku monolog dan pertunjukan ‘Wawancara dengan Mulyono’ sudah 2 kali diturunkan oleh pihak pimpinan ISBI Bandung. Bagi saya penurunan baliho (sampai 2 kali diturunkan) adalah pelarangan.

Saya sudah minta pimpinan ISBI menerbitkan surat larangan bagi pertunjukan ‘Wawancara dengan Mulyono’ dan peluncuran buku ‘Teks-teks Monolog’ saya.

Dengan adanya surat larangan agar menjadi terang dan jelas masalahnya. Sampai hari ini surat larangan itu tidak ada. Sungguh memprihatinkan keberadaan kampus almamater saya ini”
Bahkan sampai waktunya pertunjukkan, pintu tempat pertunjukan sudah digembok oleh rektorat ISBI Bandung, tampa pemberitahuan terlebih dahulu.

Baca juga:  Winny Apriliza lewat puisi " Menjemput Kemerdekaan" pemenang I Gelar Puisi Majelis Sastra Bandung

Para penononton yang gigit jari, baik seniman, budayawan yang berkumpul di lobby di depan gedung yang digembok, serta menggerundal, menggunjing dan menggerutu sikap rektorat ISBI. Namun pada saat itu tetap melaunching buku “Teks-teks Monolog” karya Rachman Sabur.

Padahal pihak keamanan (Polisi) dalam mengurus perizinan tidak ada masalah, tidak ada pelarangan oleh pemerintah. Ini hanya tindakan rektorat ISBI yang pengcut dan penakut sehingga membungkam bahkan membunuh karya kreatif seni dari para seniman yang dilahirkan oleh ISBI itu sendiri. (diro Aritonang)