Mutiara Kisah Masa Lalu

Mia Bustam

Avatar photo

MUTIARA KISAH MASA LALU

Mia Bustam

Penerbit ULTIMUS
Cetakan 1, Desember 2024
xxvi, 302 hlm. ; 21 cm.
ISBN 978-623-88524-9-9

Harga normal = Rp104.000

Porosmedia.com — Mutiara Kisah Masa Lalu ini adalah memoar Mia Bustam keempat. Mengisahkan masa sebelum beliau dilahirkan, yaitu tentang kedua orang tua dan kakek-neneknya, masa kecil, remaja, sekolah, dan cinta pertamanya. Semua kisah-kisah ini akan tersambung dengan memoar pertamanya, Sudjojono dan Aku, sehingga dengan terbitnya buku ini, maka lengkaplah autobiografi Mia Bustam dalam 4 memoar sejak kelahiran (1920) hingga berpulangnya pada tahun 2011.

Mia Bustam lahir di Purwodadi, 4 Juni 1920. Lulusan Europeesche Lagere School dan kemudian meneruskan di Van Deventer School (VDS) Surakarta ini menikah dengan pelukis S. Sudjojono pada tahun 1943 dan mempunyai lima orang putra dan tiga orang putri. Mia Bustam dan Sudjojono bercerai pada tahun 1959. Kisah hidupnya bersama S. Sudjojono ditulis dalam buku memoar pertama, Sudjojono dan Aku.

Setelah bercerai, Mia Bustam belajar melukis dan menjadi siswa Seniman Indonesia Muda (SIM). Kemudian Mia masuk organisasi kiri Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) hingga menjadi Ketua Lekra Yogyakarta. Ketika gonjang-ganjing politik 1965, Mia Bustam ditahan dan bebas pada tahun 1978. Pengalamannya itu ditulis dalam buku memoar kedua, Dari Kamp ke Kamp.

Baca juga:  Ulama dan Tokoh Jawa Barat sampaikan pesan tentang Islam dan Sunda untuk Gubernur Terpilih, Begini Isinya!

Mia Bustam juga teIah menulis pengalaman pasca pembebasan hingga meninggal dunia 2 Januari 2011 pada usia 91 tahun di Limo, Depok, yang terbit sebagai buku memoar ketiga, Kelindan Asa dan Kenyataan.

Pemesanan melalui ULTIMUS:

[1] Tokopedia https://www.tokopedia.com/ultimus/mutiara-kisah-masa-lalu-memoar-keempat-mia-bustam

[2] Shopee https://shopee.co.id/MUTIARA-KISAH-MASA-LALU-memoar-keempat-Mia-Bustam-i.369276699.27169719550

[3] WhatsApp wa.me/628112271267

[4] Situsweb https://ultimus-online.com

Komentar dan endorsemen:

Mia Bustam mengajarkan kita bahwa setiap kehidupan, betapa pun tampaknya kecil atau tidak penting, memiliki tempat dalam sejarah.
Hilmar Farid

Tulisan-tulisan Bu Mia kini akan menjadi monumen sub specie aeternitatis bagi seorang wanita Jawa yang luar biasa, dan seorang perempuan perkasa Indonesia modern yang luar biasa.
Peter Carey

Yang paling mengesankan bagi saya adalah gaya penulisan Ibu Mia yang penuh keterbukaan dan kepolosan. Seorang perempuan Jawa mencurahkan hati dan pikirannya, kenangan manis maupun pahit, serta kegundahannya menghadapi tantangan hidup.
Isna Marifa

Karya Mia Bustam adalah alat untuk memperjuangkan hak perempuan, mengeksplorasi identitas, dan meruntuhkan konstruksi patriarkal yang menghambat kebebasan individu.
Ita Fatia Nadia

Baca juga:  Jidon Patta Onda Gagola atau Donny Fattah, penuh Karya dan Perintis Band God Bless

Tak diragukan lagi, penerbitan buku memoar keempat Mia Bustam, Mutiara Kisah Masa Lalu, menabalkan tetraloginya sebagai ego-documents (penulisan bersifat autobiografis seperti memoar, catatan harian, maupun catatan perjalanan) terbanyak sejauh ini yang dihasilkan dalam khazanah historiografi modern perempuan Indonesia.
F.X. Domini B.B. Hera

Pada akhirnya tulisan Yang Mia ini merupakan warisan karya sejarah dan sastra yang penting, yang tidak hanya tertuju kepada putra-putri dan cucunya, melainkan kepada kita.
Ruth Indiah Rahayu