Porosmedia.com, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi capaian inflasi nasional Indonesia yang menunjukkan tren terkendali. Berdasarkan laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) per Oktober 2024, inflasi tahun ke tahun (year-on-year) Oktober 2024 terhadap Oktober 2023 sebesar 1,71 persen.
Angka ini masih berada dalam target pemerintah 1,5-3,5 persen. Lalu, inflasi bulanan (month-to-month) Oktober 2024 sebesar 0,08 persen.
Diakuinya, inflasi yang relatif terkendali ini mencerminkan keberhasilan kerja sama pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi secara efektif.
“(Angka) 1,5 sampai 3,5 persen sudah dihitung, itu angka ideal. Akan menyenangkan para konsumen karena tak terlalu tinggi, bisa dijangkau harganya, barang tersedia. Juga menyenangkan produsen, petani, nelayan, dan lain-lain, pabrik-pabrik,” kata Mendagri saat memimpin Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (4/11/2024), dalam keterangan resmi diterima Poros Media, hari ini.
Mendagri memaparkan, berdasarkan inflasi month-to-month beberapa sektor mengalami peningkatan harga. Terutama di sektor perawatan pribadi dan jasa lain dengan inflasi 0,94 persen.
Begitu pula dengan sektor makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami sedikit kenaikan harga 0,09 persen. Di sisi lain, sektor transportasi justru deflasi 0,52 persen.
Dia juga mengingatkan Pemda memantau harga-harga di daerah masing-masing. Terutama menjelang Pilkada Serentak 2024 yang bisa memengaruhi permintaan terhadap komoditas tertentu seperti beras.
Pihaknya meminta para kepala daerah untuk mengantisipasi stok persediaan sembako.
“Itu perlu diwaspadai kepala daerah untuk mengantisipasi stok, mengecek stok (beras) di Bulog masing-masing, stok di pasar, di pedagang, cukup atau tidak,” tukasnya.
Ceppy Febrinika Bachtiar