Legislator: Penguatan RW Jadi Fondasi Utama Pembangunan Kota Bandung

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung – Penguatan struktur pemerintahan di tingkat wilayah dinilai menjadi kunci keberhasilan pembangunan Kota Bandung. Hal ini ditegaskan anggota Komisi I sekaligus anggota Badan Musyawarah DPRD Kota Bandung, Mochammad Ulan Surlan, S.Tr.Akun, dalam program Parlemen Talks Radio Sonata, Kamis 4 Desember 2025.

Ulan mengungkapkan bahwa pemerintah tengah melakukan pemetaan terhadap sekitar 9.600 RW di Kota Bandung. Pemetaan tersebut mencakup tingkat kemajuan, kebutuhan prioritas, serta potensi masing-masing RW. Upaya ini melahirkan konsep RW Unggul, sebuah kerangka pembangunan berbasis wilayah yang difokuskan agar kebijakan publik benar-benar menjawab kebutuhan warga.

“RW unggul itu RW yang sudah menerima program, menjalankan program, dan menunjukkan peningkatan kualitas hidup,” jelas Ulan.
Ia menambahkan bahwa kemandirian, partisipasi warga, serta sinergi dengan pemerintah menjadi indikator utama dalam konsep tersebut.

Menurut Ulan, RT dan RW adalah garda terdepan pelayanan publik. Mulai dari administrasi kependudukan, penyaluran keluhan warga, hingga pelaksanaan program pemerintah, seluruh alurnya bermula dari struktur wilayah. Namun ia mengakui adanya kesenjangan antara besarnya tugas RW dengan kapasitas yang tersedia.

Baca juga:  Pedalang Jabar & Banyumas Kecewa Beredar Video Membahas Wayang

“RW sering hanya memiliki satu atau dua program, sedangkan kebutuhan masyarakat jauh lebih banyak. Karena itu komunikasi, kreativitas mencari solusi, dan kerja sama dengan warga sangat diperlukan,” ujarnya.

Berbekal enam tahun pengalamannya sebagai ketua RW, Ulan menegaskan bahwa inovasi di tingkat wilayah tidak harus berskala besar untuk memberi dampak. Ia mencontohkan pembangunan TPS3R yang mampu mengolah sekitar enam ton sampah per bulan, serta program santunan sosial bagi keluarga yang kehilangan anggota keluarganya tanpa membebani warga dengan pungutan tambahan.

“Yang penting inovasi itu lahir dari potensi wilayah dan langsung dirasakan manfaatnya oleh warga,” kata Ulan.

Ia juga menyinggung keberhasilan wilayahnya meraih penghargaan melalui program penanaman sayur sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan berbasis RW. Selain menunjukkan kolaborasi yang efektif, program tersebut dinilai mempertegas bahwa kemandirian warga dapat tumbuh dari inisiatif sederhana yang dikelola bersama.

Dalam dialog itu, Ulan menekankan bahwa penguatan RW bukan sekadar program administratif, melainkan pondasi pembangunan yang berkelanjutan.

“Kalau RW-nya kuat, pembangunan kota juga akan kuat. RW Unggul bukan hanya label, melainkan arah pembangunan Bandung ke depan,” tutupnya.