Porosmedia.com, Bandung – Bandung: National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Bandung mempersiapkan gelaran Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) 2026. Menunggu momentum tersebut, Yadi Sopyan Ketua NPCI Kota Bandung melakukan podkast refleksi tahun 2024 di Gedung RRI Kota Bandung, jalan Diponegoro, Senin, 30 Desember 2024.
Usai podkast bersama RRI, Yadi bersantai dengan para pewarta di kantin RRI Kota Bandung, dengan kerendahan hati dan sikap tegas memaparkan keberhasilan NPCI Kota Bandung yang terbaik, memiliki atlet dan perolehan medali emas terbanyak. Disamping itu, program-program NPCI kota Bandung yang selalu didukung pemerintah berjalan lancar dan dimudahkan.
Muncul pertanyaan pewarta senior perihal program jangka pendek di tahun 2025 NPCI kota Bandung dalam melakukan pendataan atlit. Menurut Yadi Sopyan karena di tahun 2025 kepengurusan yang dipimpinnya akan merumuskan dan mempersiapkan kontingen Peparda di tahun 2026. Dan kita akan mempersiapkan atlet-atlet muda untuk regenerasi dengan melakukan kunjungan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) di kota Bandung sesuai hasil Paralimpik Pelajar pada ajang piala Gubernur. Nantinya akan di data dan dibina untuk menjadi atlit senior untuk lebih berprestasi.
Untuk sementara ini dalam LPJ kota Bandung, NPCI Kota Bandung memiliki data base 500 atlet yang tercatat. Diantaranya 200 atelt binaan di tahun 2024 dan 96 yang masuk atlit Pelatda.
Diterangkannya lagi. Kata Yadi bahwa ada kolaborasi atlit muda dan atlit senior di tahun 2024 yang sudah ditentukan yakni atlet muda sekitar 30% dan atlet senior ada 70 %. Dan kita akan memberikan kesempatan untuk atlit muda agar memiliki pengalaman jika diberikan jam terbang bertanding agar berkembang untuk memperkuat NPCI Kota Bandung ke depan.
Artinya disini atlit muda bukan hanya sebagai pendamping tapi akan menjadi atlet utama, dengan syarat mereka memiliki prestasi di sekolahnya dan di daerahnya bahkan event- event yang sudah dilaksanakan oleh NPCI Kota Bandung.
Di tahun 2025 yang akan dipertegas oleh NPCI Kota Bandung adalah disiplin bagi atlet dan pengurus. Karena dengan disiplin dan motivasi yang kuat dan program yang disarankan oleh pelatih akan menjadi atlit-atlit berprestasi di kemudian hari.
Masih kata Yadi, di Peparda nanti akan ada berapa atlet yang akan menjadi tulang punggung NPCI Kota Bandung dengan seleksi yang sangat kuat dengan membentuk tim seleksi dan team degradasi. Artinya yang sudah masuk juga tidak mungkin akan dimasukan. Pasalnya masih ada penetapan dari Jabar untuk atlit yang terpilih dan masih bisa berubah.
Selain itu untuk klasifikasi atlet dan mutasi atlit dalam pekan olahraga Nasional maupun Propinsi, NPCI kota Bandung sudah melakukan pelatihan klasifikasi dan memahami dasar-dasar dan catatan tentang klasifikasi atlet.
Dan saya menekankan untuk semua Cabor jangan sampai ada kejanggalan dan kerancuan dalam klasifikasi. Tentunya tidak akan diloloskan. Jadi atlet yang akan masuk di Peparda tahun 2026 adalah atlet yang betul-betul lolos di klasifikasi, yang memang haknya dan sesuai kelasnya.
Maka dari itu, di tahun 2026, pada Peparda, NPCI Kota Bandung berharap atlet yang ikut Peparda adalah atlet memenuhi klasifikasi.
Sementara itu, terkait atlit mutasi, Yadi Sopyan sudah menyampaikan kepada NPCI Jabar bahwa mutasi itu harus jelas sesuai aturan dan keinginan NPCI Kota Bandung. Karena kata Yadi, jika tidak ada kejelasan nanti akan dimanfaatkan oleh Pengcab-Pengcab tertentu.
“Berbeda dengan NPCI Kota Bandung lebih taat dan lurus saja pada aturan dalam aturan atlit untuk Peparda,” ujar Yadi.
Mengenai perpindahan atlet di NPCi Kota Bandung. Lanjut Yadi harus jelas mekanisme perpindahannya tidak boleh menyalahi aturan tentang perpindahan. Jadi ikuti saja aturan untuk mutasi atlet tersebut. Contoh apakah pindah kerja atau sekolah. Dan kami tidak akan mempertahankan atlet tersebut.
Disinggung adanya rapat internal dengan Dispora membahas tuan rumah Peparda, tambah Yadi kemungkinan besar kota Bandung akan menjadi tuan rumah Peparda.
Alesannya ini sudah di bahas lebih mendalam dengan perwakilan anggota DPRD Kota Bandung (Asep Mulyana). Kesimpulannya, NPCI Kota Bandung siap menerima jika menjadi tuan rumah Peparda di Kota Bandung tahun 2026.
Tinggal Walikota terpilh (Farhan) menyetujui agenda tuan rumah ini. Dan saya yakin beliau akan mendukung penuh. Di sisi lain, ungkap Yadi Nilai plusnya, jika menjadi tuan rumah Peparda celah bagi NPCI kota Bandung bisa meraih sebagai juara umum.
Yadi juga dalam refleksi di akhir tahun ini, menuju tahun 2025 sangat berterima kasih kepada peran media yanh menjadi corong kegiatan-kegiatan NPCI Kota Bandung. Selain itu, penghargaan paling utama kepada pemerintah kota Bandung, khususnya Dispora Kota Bandung, DPRD Kota Bandung, Pj. Sekda Kota Bandung serta Pj. Walikota Bandung.
Sebelum tutup diskusi santai harapan Yadi di tahun depan NPCI kota Bandung akan menghadap Walikota terpilih agar bisa memahami semua kegiatan NPCI kota Bandung dan mendukung program-programnya. (foto: Yadi RRI)