Porosmedia.com – Kenny Dianis Putri perempuan dengan segala aktivitasnya yang selalu dituntun dengan pengalaman berkomunikasi dengan ciri khasnya yaitu riang, santun bahkan enak diajak ngobrol politik.
Pasca kepulangan dari rutinitas di Ibukota Jakarta. seminggu sekali, Kenny mampir ke markas media center DGP8 di Jalan Gatot Subroto, No 319, Kota Bandung.
Disela sela jam istirahat malam di Kota Bandung, sambil makan nasi goreng buatan Bapak Sardi penunggu rumah yang dipakai para pewarta ini, seketika terlintas pembicaraan tentang kegiatan Kenny di Jakarta sebagai Networker.
Kenny, mantan lulusan SMA 11 Kota Bandung mengaku bukan hal yang asing untuk masuk ke Istana Negara yang notabennya Rumah, kantor dinas Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia. Makanya tidak aneh bagi Kenny untuk ketemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Presiden ke tujuh ini.
Kok bisa sih, seenaknya masuk ke istana negara, tanya salah satu pewarta yang ikut kumpul. Dengan tegasnya Kenny menganggap kenyataannya memang demikian. Apalagi orang sudah mengetahui bahwa selama 22 tahun, Kenny sudah kenal dengan Jokowi. Bahkan sering mendampinginya.
Sepak terjang Kenny jangan dianggap tidak penuh dengan perjuangan. Kenny mengingat semua dari hal perbuatan terkecil yang terbiasa dengan tertib administrasi. Karena itu, memandang Politik bagi Kenny harus dengan bijak. Selain itu, untuk merasakan rutinitas lainnya kerjaan di kantor hukumnya bagi Kenny dibawa dengan santai dan enjoy.
Tak sedikit waktu bagi Kenny melakukan kegiatan lain berkumpul dengan para aktivis mahasiswa untuk menambah pengetahuan tentang politiknya. Akui Kenny kegiatan ini sangat menyenangkan dan merasa aktualisasi dirinya lebih muncul.
Percaya tidak, tanya Kenny jika urusan pribadi, hukum, politik, kepresidenan dan adanya isu hak angket Kenny ikut turun tangan? Tanya Kenny.
Kenapa demikian. Bagi Kenny, harga diri bangsa, kehormatan bangsa dan intregitas negara saat ini sangat terasa dituntutnya bagi semua Warga Negara Indonesia. Maka dari itu, Kenny mengajak semua harus ikut bertanggung jawab kepada negara. “Jauhkan kepentingan diri sendiri,” ucap Kenny yang pernah mendapatkan beasiswa dan merasakan hidupnya dari dana pensiun almarhum bapaknya sebagai pendidik atau dosen negara.
Kenangan masa reformasi
Tangisan pun sempat pecah jika mengingat paska pemilu dan alkisah 10 tahun kepemimpinan Jokowi berakhir di Oktober 2024 nanti.
Bagi Kenny 2 bulan ke depan kenangan pasca reformasi. Harapan Kenny terlaksana di tiap bulan Mei yang selalu digelar dan diperingati. Dan entah apa. Analisa Kenny di bulan Juni mendatang dan ketetapan putusan di bulan Oktober dan eforia bulan November di negeri ini akan terjadi apa. Lihat saja nanti buktinya, canda Kenny semi serius membuat tanya para pewarta.
Kenny yang selalu bersyukur dalam menempuh perjalanan karirnya sedikit demi sedikit selalu tercapai apapun keinginannya. Apalagi aktivitas yang hampir setengah Propinsi yang ada di Indonesia sudah dia lalui dengan kerja keras yang dibeli dengan rasa duka dan suka.
Kenny yang aktif di kaum buruh pun selalu memantau dan menyimak kenaikan gajih para pensiun ASN (Aparatur Sipil Negara), TNI, POLRI, dan kaum buruh termasuk Eksekutif, Legislatif, Presiden serta Swasta. Entah kenapa kok begitu konsen memperhatikan. Mungkin ingin merasakan kesejahteraan bagi semua, canda Kenny.
Semoga bagi Kenny perjalanan ini menjadi kerendahan hati bagi Kenny yang kerap berada dan bersosialisasi dengan siapapun dan dimana pun. Termasuk kenangan menjadi tim pemenangan Ganjar dan Mahfud yang penuh dengan siklus dinamika politik, keromantisan dan kenyataan politik untuk menggapai Indonesia Emas, pungkas Kenny bercerita secuil perjalanannya.