Porosmedia.com — Tagar Kabur Aja Dulu ( # Kabur Aja Dulu) telah menggema diseluruh Indonesia , bahkan para pakar ekonomi, politik, dosen, praktisi bisnis memberikan pendapatnya tentang # Kabur Aja Dulu.
Tagar Kabur Aja Dulu merupakan rasa kecewa rakyat Indonesia terhadap Pemerintah Indonesia tentang sulitnya cari pekerjaan sekarang di Republik ini, terutama disuarakan kaum milenial ( generasi muda),sebenarnya suara Kabur Aja Dulu sudah lama terdengar, tetapi akhir- akhir ini semakin bergema.
Kabur kemana? Maksudnya adalah kabur dalam arti positip yaitu pergi mencari kerja keluar negeri, karena di Indonesia sulit mencari kerja yg layak.
Banyak memang kaum.milenial Indonesia pergi mencari kerja keluar negeri terutama kenegara Malaysia, Singapura, Taiwan,Hongkong, Timur Tengah, Korsel, Australia, Eropah, AS.
SULIT CARI KERJA di INDONESIA.
Pendapat para pakar ( ahli) secara jelas mengatakan : sekarang di Indonesia sulit cari kerja, pemerintah tidak punya upaya utk membuka lapangan pekerjaan.
Bahkan terjadi pemangkasan anggaran ( katanya utk efisiensi) terhadap bidang yg banyak menyerap tenaga kerja seperti : PU ( Pekerjaan Umum, Pertanian, Perikanan, Peternakan, Pendidikan dll), sehingga lapangan pekerjaan di Indonesia semakin tertutup.
Pemangkasan anggaran utk Makan Siang Gratis? Pemerintah RI harus terbuka dan jujur menjelaskan kenapa terjadi pemangkasan anggaran secara besar- besaran, supaya rakyat memakluminya.
Cari kerja ( cari nafkah) di Indonesia sekarang makin sulit, pabrik banyak yg bangkrut bahkan pindah ke negara lain, kelompok menengah banyak menjadi kelompok miskin, pengangguran bertambah, org miskin dan kelaparan juga terus bertambah ( pidato Presiden Prabowo di Brazil : 25% penduduk Indonesia kelaparan dan miskin).
Kemudian persyaratan utk memperoleh kerja di Indonesia agak laen( usia harus muda, pendidikan harus sarjana, punya pengalaman kerja, harus ada orang dalam dst), persyaratan yg aneh- aneh. Sementara diluar negari tdk rumit mencari kerja dan gajinya juga jauh lebih gede. Ini adalah fakta !!!
Pemerintahan Presiden Prabowo harus merespon tentang kenapa banyak rakyat Indonesia yg pergi mencari kerja diluar negeri, jangan hanya pidato- pidato mengelegar melulu atau omon- omon melulu …rakyat perlu aksi nyata pemerintah.
Lucunya pula LBP ( ketua DEN )mengatakan bekerja diluar negeri menjadi org kelas rendah, Bahlil Menterinya Prabowo mengatakan bila kabur mencari kerja keluar negeri tidak punya rasa nasionalis…agak laen pendapat pejabat ini.
Banyak pendapat pakar dan praktisi ekonomi mengatakan : korupsi meraja lela, hutang RI terus membengkak warisan Pemerintahan Jokowi ( sekitar rp 8560 T lebih) harus dibayar pokok dan bunga jatuh tempo tahun 2025 merupakan beban, UMKM tidak diperhatikan. Tentu ini berpengaruh sehingga lapangan kerja semakin sempit.
Pemerintah RI harus bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat( membuka lapangan pekerjaan ), bukan patuh kepada seseorg, parpol, kelompok. Karena rakyat bayar pajak utk menggaji para pejabat..
Rakyat bisa marah dan menuntut bila terjadi pelanggaran konstitusi dan korupsi dibiarkan merajalela.
EWP, 17.02.25