Porosmedia.com, Kota Bandung – Kembali, kesekian kalinya Jurnalis Bela Negara DPD Kota Bandung yang diwakili Ketua JBN Kota Bandung Harisman dan rekan, larut mengikuti prosesi peringatan hari Bela Negara, di balai Kota Bandung, Selasa (19/12/2023).
Dalam tanggapannya terkait hari Bela Negara Harisman usai acara menuturkan sangat termotivasi dalam rangkaian yang digelar inisiasi Pemkot Bandung. “Sudah lama tidak ikut upacara. Diawali lagi, rasanya ‘menggetarkan badan’ ada keberanian baru untuk lebih memahami pentingnya bela negara dalam unsur apapun gerakan kita di lingkungan dan berbaur di masyarakat,” terang Harisman yang didampingi Ketua DPW JBN Jabar Syahadat Akbar, Pembina DPW JBN Jabar Harri Safiari, Anggota JBN DPD Kota Bandung Jay dan Iwan.
Sementara itu, ditempat yang sama, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna menyatakan, semangat bela negara harus terus ditumbuhkan. Pasalnya, bela negara menjadi kunci keberhasilan menghadapi segala ancaman yang mengganggu stabilitas nasional.
“Adanya perspektif nonmiliter melalui peningkatan kesadaran dan pelibatan aktif elemen bangsa untuk menjadi unsur pendukung pertahanan negara. Ini harus dilandasi oleh semangat bela negara,” kata Ema pada kegiatan Peringatan Hari Bela Negara Tingkat Kota Bandung.
Pada acara tersebut, Ema membacakan amanat Menteri Pertahanan.
Ia mengatakan, sejalan dengan pernyataan Jenderal Soedirman bahwa “Negara Republik Indonesia bukan milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu suku, bukan milik suatu golongan adat-istiadat. Tetapi milik kita semua. dari Sabang sampai Merauke!”.
“Ini (peringatan Bela Negara) harus menjadi momentum untuk komitmen bersama dalam mengobarkan semangat bela negara. Tujuannya mewujudkan indonesia emas tahun 2045. sekecil apapun aksi nyata yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air, tentu akan berdampak besar,” katanya.
Ema menambahkan, perlu pahami bersama, bahwa dinamika perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional, maupun nasional telah menciptakan spektrum ancaman yang kompleks dan sulit diprediksi.
Hal tersebut, lanjut Ema tentunya harus disikapi dengan adaptif dan responsif sesuai eskalasi ancaman.
Ema pun menggeloran kepada para peserta upacara untuk terus mengkobarkan semangat bela negara dengan menerapkan nilai dasar bela negara.
“Setiap langkah dan tindakan untuk membangun negara kesatuan Republik Indonesia menjadi negara maju, berdaulat, adil dan makmur,” katanya. (yan)**