Porosmedia.com – Kita semua tahu betapa pentingnya minum air, tidak hanya untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi tetapi untuk memastikan bahwa tubuh berfungsi dengan baik. Mengawasi jumlah air yang Anda konsumsi diperlukan, tetapi tidak cukup. Anda juga harus tahu cara minum air yang benar untuk kesehatan yang lebih baik.
Dalam hal kebiasaan minum air putih, bukankah kita semua terbiasa meminumnya sambil berdiri? Meskipun Anda mungkin tidak pernah memikirkan apakah ini cara minum air yang benar atau tidak, Anda mungkin pernah diingatkan oleh orang yang lebih tua setidaknya satu kali bahwa air harus dikonsumsi saat Anda dalam posisi duduk.
Setiap hari, setidaknya 8 gelas air putih per hari yang harus kita minum. Air putih memang penting untuk menjaga tubuh agar tetap terhidrasi untuk kelangsungan hidup. Jika tiap minum, kita selalu berdiri bisa dibayangkan dampak dalam jangka panjangnya.
Dr. Vipul Rustgi, dokter umum, Apollo Spectra, Delhi, mengatakan bahwa tidak disarankan untuk minum air sambil berdiri karena dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Saat Anda berdiri, tubuh dan jaringan Anda dalam keadaan tegang. Hal ini menyebabkan air mengalir dengan cepat ke tubuh Anda, menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan yang ada.
Berikut Beberapa Efek Samping Minum Air Putih Sambil Berdiri:
1. Gangguan Pencernaan
Minum air sambil berdiri bisa mendatangkan malapetaka pada sistem pencernaan Anda. Itu karena ketika Anda berdiri dan minum air, air mengalir dengan kekuatan dan kecepatan yang besar melalui saluran makanan dan langsung jatuh ke perut bagian bawah, yang berbahaya. Dr. Rustgi mengatakan, “Saraf menjadi tegang ketika seseorang minum air dengan cepat sambil berdiri, yang mengganggu keseimbangan cairan, menyebabkan peningkatan racun dan gangguan pencernaan.”
2. Memicu Arthritis
Saraf berada dalam keadaan tegang ketika Anda minum air dengan cepat dalam posisi berdiri, yang mengganggu keseimbangan cairan, menyebabkan peningkatan racun dan gangguan pencernaan dalam tubuh. Bahkan, itu juga menumpuk cairan di persendian, memicu radang sendi. Dr Rustgi mengatakan, “Minum air sambil berdiri dapat menyebabkan akumulasi cairan di persendian, dan dapat memicu masalah radang sendi, dan kerusakan sendi.
3. Berisiko Pada Paru-paru
Saat Anda minum air sambil berdiri, nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan tidak mencapai hati dan saluran pencernaan. Ketika Anda berdiri dan minum air, air mengalir melalui sistem dengan sangat cepat dan itu membahayakan fungsi paru-paru dan jantung Anda karena tingkat oksigen terganggu dengan cara ini.
4. Masalah Ginjal
Telah ditemukan bahwa ginjal kita menyaring lebih baik saat duduk. “Saat berdiri dan minum air, cairan cenderung melewati tanpa penyaringan ke perut bagian bawah . Hal ini menyebabkan kotoran air mengendap di kandung kemih, dan merusak fungsi ginjal, kata Dr Rustgi. Bahkan bisa menyebabkan gangguan saluran kemih.
5. Mempengaruhi Warna Urine
Warna urine adalah indikator yang baik untuk kebiasaan Anda meminum air. Jika urine anda bening, Anda baik-baik saja. Namun jika urine Anda berwarna gelap, Anda mungkin perlu minum lebih banyak. (sumber:doktersehat.com)
6. Gangguan Pengenceran Kadar Asam
Saat minum, tubuh dapat mengencerkan kadar asam di dalam tubuh agar tetap sehat. Ketika minum sambil berdiri, proses pengenceran kadar asam tersebut menjadi terganggu. Maka dari itu, penting untuk mengubah kebiasaan itu agar kadar asam pada tubuh dapat diredam. Sehingga hanya semua hal baik saja yang dapat berdampak bagi tubuh.
Minum sambil berdiri juga bisa menyebabkan heartburn. Air akan mengalir dan menciprat pada area kerongkongan dengan cukup keras bila diminum sambil berdiri. Hal ini bisa menimbulkan sensasi terbakar di kerongkongan karena zat asam di perut naik ke atas.
Selain itu, ginjal tidak bisa melakukan penyaringan dengan baik. Minum sambil berdiri juga membahayakan dinding perut. Tak hanya itu, juga mengakibatkan mudah terserang maag.
7. Filtrasi Air Terganggu
Air juga bisa melewati ginjal dengan kekuatan yang sama. Hal ini dapat mengganggu proses filtrasi alami atau penyaringan air yang masuk ke dalam pencernaan. Kotoran bisa terakumulasi di kandung kemih atau dalam beberapa kasus, seperti kencing berdarah.