Ingin Tahu, Game Online Kontroversial yang Pernah Dilarang

Avatar photo

Porosmedia.com – Selama ini, Game Online yang ada di beberapa Aplikasi Game sering jadi kehawatiran orang tua bahkan Pemerintah. Berikut beberapa game online atau video game memang pernah menjadi subjek kontroversi dan bahkan dilarang di berbagai negara karena alasan yang beragam.

Meskipun tidak ada satu pun game online yang secara universal dilarang di semua negara, berikut adalah contoh game yang pernah menghadapi pelarangan atau pembatasan signifikan di beberapa wilayah, beserta analisisnya:

Contoh Game Online Kontroversial yang Pernah Dilarang
1. PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) dan PUBG Mobile
Kontroversi dan Pelarangan:
Game ini dilarang atau dibatasi di negara-negara seperti India, Pakistan, Nepal, dan Yordania. India sempat melarangnya bersama dengan ratusan aplikasi Tiongkok lainnya pada tahun 2020. Pakistan dan Nepal juga sempat memblokir game ini karena kekhawatiran dampaknya terhadap pemuda.

Analisis Pelarangan (Alasan Utama): Kecanduan dan Dampak Psikologis: Pemerintah di beberapa negara menyuarakan kekhawatiran tentang kecanduan yang berlebihan pada kaum muda, yang dianggap menyebabkan gangguan belajar, pekerjaan, dan bahkan menyebabkan insiden kekerasan.

Baca juga:  Alasan Pentingnya Mengajarkan Disiplin Pada Anak Sejak Dini

Kekerasan: Meskipun termasuk game dengan rating usia, unsur kekerasan realistis dalam game bergenre battle royale ini menjadi perhatian, terutama karena popularitasnya di kalangan usia yang lebih muda.

Isu Keamanan Data dan Geopolitik: Khususnya di India, pelarangan didasarkan pada kekhawatiran terhadap keamanan data pengguna karena game ini dikembangkan atau didistribusikan oleh perusahaan yang terkait dengan Tiongkok.

2. Free Fire
Kontroversi dan Pelarangan, Sama seperti PUBG Mobile, Free Fire juga termasuk dalam daftar aplikasi yang diblokir di India pada tahun 2022 karena alasan keamanan dan privasi.
Analisis Pelarangan (Alasan Utama): Isu Keamanan Data dan Geopolitik: Ini adalah faktor utama, mirip dengan PUBG Mobile. Pemerintah India mengutip kekhawatiran bahwa aplikasi ini mengumpulkan dan mengirimkan data pengguna ke server di luar negeri, yang berpotensi membahayakan kedaulatan dan keamanan nasional.

Grand Theft Auto (Seri, meskipun umumnya bukan online murni, tetapi punya mode online). Kontroversi dan Pelarangan: Meskipun bukan game online murni, seri GTA sering kali dilarang atau menghadapi pembatasan usia yang sangat ketat di banyak negara, seperti di Australia, di mana game sering ditolak untuk klasifikasi (sehingga tidak dapat dijual secara legal) karena kontennya.

Baca juga:  8 Aktifitas Bermanfaat yang Bisa Kamu Lakukan Saat Menunggu Berbuka Puasa

Analisis Pelarangan (Alasan Utama): Kekerasan Berlebihan dan Seksual Eksplisit: Seri GTA terkenal dengan konten kekerasan yang grafis, aktivitas kriminal (seperti merampok bank, membunuh), dan tema dewasa lainnya, yang dianggap melanggar norma dan nilai sosial.

Moralitas: Kekhawatiran bahwa game tersebut akan mendorong perilaku anti-sosial atau memengaruhi anak muda untuk menormalisasi tindakan kriminal.

Analisis Detail Alasan Pelarangan Game Online
Secara umum, pelarangan game online di suatu negara dapat dianalisis berdasarkan beberapa faktor utama:

Moralitas dan Nilai Budaya : Beberapa game dilarang karena dianggap melanggar norma-norma agama, etika, atau nilai-nilai budaya yang berlaku. Ini bisa termasuk konten yang terlalu seksual eksplisit, ujaran kebencian, atau tema yang dianggap menghina tokoh/simbol penting.

Kekerasan dan Dampak Psikologis Ini adalah alasan yang paling umum. Kekhawatiran bahwa paparan terhadap kekerasan yang realistis (terutama penembakan atau pembunuhan) dalam game dapat memicu agresi, mendemoralisasi pemuda, atau menyebabkan kecanduan yang mengganggu kesehatan mental dan kehidupan sosial/akademik.

Keamanan Nasional dan Geopolitik  Pelarangan sering kali berhubungan dengan asal perusahaan pembuat game (misalnya Tiongkok). Pemerintah khawatir tentang pengumpulan data pribadi oleh perusahaan asing yang dianggap sebagai ancaman potensial terhadap keamanan data dan kedaulatan nasional.

Baca juga:  Tiga Labirin terbesar dan Paling Sulit ditaklukkan di Dunia Mushoku Tensei

Perjudian (Gambling) atau Loot Box Beberapa negara mengatur atau melarang game yang memiliki mekanisme “loot box” atau microtransaction yang dianggap sebagai bentuk perjudian tersembunyi, terutama jika menarik anak-anak di bawah umur.

Kontroversi yang mengarah pada pelarangan game online adalah cerminan dari konflik antara kebebasan berekspresi digital dan upaya pemerintah untuk melindungi nilai-nilai sosial, kesehatan mental warga, dan keamanan nasional. Pelarangan ini jarang terjadi karena satu alasan, melainkan kombinasi dari kekhawatiran sosial, politik, dan ekonomi.