Family Office dan SWF Danantara

Avatar photo

Porosmedia.com — Dalam draf RUU BUMN, pasal 3F tertera aturan terkait modal Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Modal tersebut berasal dari penyertaan modal negara dan sumber lainnya.

Modal Danantara yang ditetapkan dalam RUU tersebut paling sedikit sebesar Rp 1.000 triliun. Angka tersebut berasal dari modal konsolidasi BUMN tahun buku 2023 yang sebesar Rp 1.135 triliun.

Nah pertanyaannya, sumber lainnya dari mana……???

“Nak, sekarang kamu sudah lulus kuliah. Maka dari itu, mulai sekarang bapak sudah mengurangi jatah bulananmu. Kamu harus mulai berpikir efisiensi dan penghematan. Sudah saatnya juga, harus memiliki usaha sendiri supaya jauh lebih mapan. Tapi jangan khawatir, nanti masalah modal, akan dibantu melalui investasi dari perusahaan keluarga kita.”

Itulah kira-kira analogi yang bisa menggambarkan bagaimana posisi Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia bernama Danantara, yang telah diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto akan diresmikan pada tanggal 24 Februari 2025.
Dan untuk diketahui, Danantara akan mengelola aset senilai 900 miliar US$ atau setara Rp.14.500 triliun.

Baca juga:  Warga 2 Kelurahan Bersyukur Ditutupnya Lahan Parkir Liar di D 117 KCIC

Hah….!!!
Kok bisa….???
Kan saat ini negara sedang dalam penghematan….???
Dari mana duitnya….???

Itulah kenapa diatas telah dibuatkan ilustrasi analogi bapak dan anak….!!!

Ya,….!!!
Aset yang akan dikelola oleh Danantara sangat mungkin berasal dari pinjaman dan investasi.

Dan yang paling memungkinkan adalah berasal dari Family Office sebagaimana pernah disampaikan oleh Luhut Binsar Panjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) bahwa Family Office juga akan masuk Indonesia dalam bulan Februari tahun ini.

Masih Ingatkah…..???
“FAMILY OFFICE KELUARGA JAWA”

Loh, memang ada Family Office yang percaya bersedia menempatkan asetnya yang sebegitu besar di Indonesia….???
Apa tidak terlalu beresiko mengingat negara kita masih minim pengalaman mengelola dana super jumbo, termasuk dari segi kemampuan SDM-nya….???
Apa tidak mending di Beijing, Abu Dhabi, atau Singapura yang lebih berpengalaman dan terbukti bisa diandalkan…..???

Sudah sering dijelaskan sebelumnya diforum ini, bahwa ini adalah hubungan antara “Orang tua dengan Anak”, yaitu Nusantara dan Indonesia.
Itulah kenapa Presiden Joko Widodo membangun IKN sebagai simbol eksistensi Nusantara.
Itulah kenapa juga, SWF kita dinamakan Danantara karena dana yang akan dikelola itu memang milik Nusantara.

Baca juga:  Salam Pancasila, Mampukah Menjadi Pemersatu Bangsa?

Oh, berarti Family Office yang akan berinvestasi itu milik Keluarga Nusantara dong…..???
Jadi, selama ini kita juga berhutang pada “brangkas” milik keluarga kita
sendiri….???
Lalu, siapa sajakah mereka….???

Dan lagi-lagi kita pinjam kata-kata legend milik Muhaimin Iskandar:

“Saya terus terang nggak tahu ini. Terus terang, tiba-tiba saya tidak diberitahu. Saya tidak tahu, dan bahkan saya bertanya-tanya kenapa kok saya tidak diberitahu. Sampai hari ini saya tidak tahu.”

Faham yaa….!!!

Roim