Euforia Juara: Farhan Hadiri “Hajat Barudak”, Ingatkan Bobotoh Kembali ke Realitas

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung – Lapangan Tegalega kembali bergemuruh, bukan karena laga final, melainkan karena “Hajat Barudak”—sebuah pesta rakyat yang digelar komunitas Viking Persib Club sebagai ungkapan suka cita atas keberhasilan Persib Bandung menyabet gelar juara musim ini. Ribuan Bobotoh memadati lokasi sejak pagi, Minggu, 25 Mei 2025.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, hadir langsung di tengah kemeriahan. Meski ikut larut dalam kegembiraan, Farhan tetap mengedepankan pesan penting: euforia harus ada batasnya.

“Alhamdulillah, kita mencapai puncak perayaan hari ini. Tapi sudah sore, sebelum gelap kita akhiri. Kita semua lelah sejak kemarin. Saatnya kembali fokus,” ujar Farhan di tengah suasana penuh semangat.

Acara yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB ini menampilkan beragam hiburan mulai dari pertunjukan musik, orasi bobotoh, hingga parade kreatif. Meski berlangsung meriah, situasi terpantau kondusif tanpa insiden berarti.

“Saya sangat mengapresiasi semua pihak: kepolisian, TNI, Forkopimda, komunitas Viking, dan tentu Bobotoh yang menjaga suasana tetap tertib. Ini pesta rakyat yang membanggakan,” kata Farhan.

Baca juga:  Pos Nilulat Satgas Yonkav 6/Naga Karimata Laksanakan Pengobatan Gratis di Perbatasan

Namun, ia juga menyelipkan pengingat bernada tegas. Farhan meminta agar euforia tak melupakan tanggung jawab sehari-hari, terutama jelang hari kerja dan sekolah.

“Euforianya cukup sampai sore ini. Malam ini istirahat, besok kembali ke ritme hidup—sekolah dan kerja. Jangan sampai kemenangan Persib justru jadi alasan absen,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Farhan juga menyuarakan harapan besarnya untuk Persib di musim depan. Ia menyinggung potensi klub kebanggaan warga Bandung itu mencetak sejarah baru.

“Target musim depan: pertahankan gelar, kejar treble winner. Kita ingin Persib menasbihkan diri bukan hanya sebagai juara musim ini, tapi sebagai klub terbaik sepanjang masa. Apalagi sudah IPO, ini momentum,” pungkasnya.

Sebagai pesta rakyat, “Hajat Barudak” bukan sekadar seremoni kemenangan, tapi juga cermin semangat kolektif warga Bandung. Namun, seperti pesan Wali Kota, perayaan besar selalu punya batas. Kemenangan harus jadi semangat untuk melangkah lebih baik—bukan alasan untuk larut terlalu lama dalam euforia.