Sosial  

Ema Ecah, Terima Kasih Bapak Jenderal Kunto

Jajat Sudrajat

Bandung, porosmedia.com – Kampung Pancasila merupakan sebuah julukan yang masuk wilayah Kecamatan Cikelat Garut telah diresmikan Bupati Garut H. Rudy Gunawan. Hal ini gagasan Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo. Desa tersebut mulai menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam aktivitas sehari-hari.

Berkat penerapan nilai-nilai luhur Pancasila yang dipelopori oleh para Prajurit yang sedang melaksanakan Latihan Pratugas Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz yang langsung sebagai Danlat Pangdam III/Slw dan Wakil Danlat Danrindam III/Slw telah mulai dari sikap gotong-royong, saling menjaga kerukunan dan menghargai segala perbedaan.

Hal Julukan Kampung Pancasila tersebut dibenarkan Kapendam III/Slw Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto, saat dikonfirmasi di Kantor Pendam III/Slw Jalan Aceh No. 69 Kota Bandung, Jabar, Senin (28/2/2022).

Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto mengatakan, terbentuknya Kampung Pancasila upaya untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila didalam kehidupan sehari-hari yang salah satunya mengajarkan menghargai perbedaan demi mewujudkan persatuan dan kesatuan. Khususnya di wilayah teritorial Kodam III/Slw, pemberdayaan wilayah pertahanan akan terus dilakukan dengan memanfaatkan potensi kekuatan yang ada sehingga potensi tersebut dapat terpelihara dalam mewujudkan Sishankamrata. Hal ini sesuai perintah Pangdam III/Slw beberapa waktu yang lalu agar Komando kewilayahan harus senantiasa melakukan pemberdayaan wilayah pertahanannya dalam rangka Sishankamrata.

Baca juga:  Harapan Dicky Tahun 2024 Kota Cimahi Dapat Meraih Kembali Predikat Kota Layak Anak

Di tempat terpisah, Ibu Ecah (Janda memiliki tiga putri, pisah karena suami meninggal dunia) warga Kampung Pamalayan yang saat ini dijuluki Kampung Pancasila, dirinya tampak bahagia bercampur haru tak dapat disembunyikan saat ditemui jelang penutupan Latihan Pratugas Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz. Pasalnya, diri dan keluarganya mendapat rumah baru yang selama ini rumah yang ditempati sudah tidak layak huni dan tidak mungkin diusianya juga seorang janda tidak memiliki pekerjaan tetap dapat memperbaiki rumah.

“Alhamdulillah, terima kasih Bapak Jenderal Kunto dan Bapak Bupati, Bapak-bapak Tentara dari Zidam III/Slw yang telah bangun rumah Ema Ecah, hatur nuhun-hatur nuhun Ema mung tiasa ngadoakeun sing dibales ku Gusti Allah anu langkung, Aamiin (terima kasih…terima kasih Ema hanya bisa mendoakan semoga dibalas kebaikan oleh Allah yang lebih Aamiin,” ucap Ema Ecah dengan kental bahasa Sunda, sambil tunduk tersenyum. (Pendam III/Siliwangi/jt).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *