Tokoh  

Djumono : Tak Letih Memperjuangkan Kaum Difabel Lewat Bursa Calon DPD RI mewakili Jabar

Avatar photo

Porosmedia.com, Kota Bandung – Kegagalan di masa lalu tak menghentikan semangatnya. Kini Djumono seorang tokoh difabel Jabar asal Kota Bandung kembali menentukan sikap politiknya di pemilu tahun 2024 sebagai calon DPD Jawa Barat.

Memperjuangkan suara difabel sudah terbukti oleh komunitasnya. Bahkan sepanjang aktivitasnya Djumono tidak segan untuk tetap kokoh mencurahkan aspirasi difabel dipandang setara oleh masyarakat.

Sebelumnya, pada tahun 2014 Djumono merasakan getirnya berjuang di kontestasi politik. Dengan meraih 503.363 suara dalam pencalonan sebagai anggota DPD RI di daerah pemilihan Jawa Barat, bisa disebutkan berhasil.

Bahkan mitra sejatinya menghargai pencapaian yang mengagumkan tersebut. Mengingat banyak keterbatasan. Djumono masih bisa sejajar, bahkan unggul dengan rivalnya yang lain. Kalaupun belum lolos ke istana kursi DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI mewakili tanah Pasundan .

Visi Djumono mengikuti kembali ajang DPD amat tegas ;  meningkatkan harkat, derajat, serta kesetaraan difabel dalam ranah kehidupan apapun. Tak kaleng – kaleng konsep bagi kaum Difabel sudah beliau genggam strategi dan pencapaiannya. Keyakinan tersebutlah bagi Djumono adalah energi bahwa masyarakat difabel harus lebih maju, diperhatikan dan diberi kesempatan seluas luasnya.

Baca juga:  Brigjen TNI Joko Slamet, S.I.P., M.Si., M.M. Di Tengah Keluarga Yang Dicintainya

Perjuangan Djumono yang dirasakan para difabel adalah meminta perhatian pemerintah dalam pengalokasian Dana Alokasi Khusus dan Alokasi Umum bagi difabel. Selain itu, Pengembangan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang berkaitan dengan difabel.

Harapan Djumono, tak ayal jika nanti, sebagai anggota DPD, salah satu fokusnya adalah mengawasi upaya setiap Kementerian, Gubernur, Bupati, Walikota, dan instansi terkait lainnya dalam meningkatkan penghormatan, perlindungan, serta pemenuhan hak-hak difabel.

“Ditambah dukungan pada UU No 8 tahun 2016 dan Perda Disabilitas di Jawa Barat menjadi pijakan penting bagi implementasi program ini di tingkat kementerian, dinas terkait, dan masyarakat umum, tak terkecuali sektor perusahaan.”

Rapat-rapat komisi di DPD RI menjadi ajang untuk membangun tekanan guna mengingatkan, memantau, serta mengevaluasi kinerja masing-masing kementerian. Selain itu, lewat silaturahmi, surat resmi dari anggota DPD RI, dan lobi dengan anggota DPR RI, ia berusaha meningkatkan dukungan program dan alokasi anggaran untuk implementasi.

Meski terbatas dalam hal finansial, mobilitas, dan sarana operasional. Djumono memanfaatkan jaringan yang dimilikinya, baik itu dari organisasi difabel, organisasi nondifabel, hingga dukungan keluarga, informasi seputar pencalonannya tersebar melalui platform media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, hingga WhatsApp, semakin merambah warga Jawa Barat.

Baca juga:  Sjahrir, Kawin beda Agama

Selain itu, kedekatan dengan organisasi disabilitas, organisasi non-disabilitas dan silaturahmi yang terus terjaga dengan baik optimis itu menjadi modal kepercayaan untuk mendapat dukugan dalam pencalonannya.

Saat persyaratan untuk bukti awal mendukung pencalonan, Djumono dipermudah dengan terkumpulnya Kartu Tanda Penduduk dengan sukarela dari masyarakat yang mengetahui perjuangan Djumono terhadap difabel.

Membangun hubungan yang erat dengan organisasi difabel, organisasi nondifabel, serta menjaga silaturahmi sebagai modal utama mendapatkan dukungan dalam pencalonan ini.

Djumono, seorang individu yang telah aktif berperan serta dalam berbagai kapasitas organisasional dan komunitas difabel, telah menorehkan jejak panjangnya dalam perjalanan kepengurusan. Beliau telah menjabat sebagai Koordinator Forum Perjuangan Difabel Jawa Barat, Ketua BPOC Kota Bandung dari tahun 2004 hingga 2008, menempati posisi sebagai Wakil Sekretaris NPCI Kota Bandung selama periode 2012-2023, serta terlibat sebagai Atlet Volly Duduk dan Ketua III PPDI Jawa Barat. Selain itu, peran beliau sebagai Narasumber tetap Suara Difabel RRI Bandung pada tahun 2009-2013, Sekretaris RW dari 2010 hingga 2023, dan Pengurus LPM Kelurahan Ciateul pada periode 2012-2023, mencerminkan keterlibatannya yang konsisten dalam berbagai tingkatan pengelolaan organisasi. Juga, beliau menjadi Koordinator acara Rekor MURI pada tahun 2008, menunjukkan dedikasinya dalam membentuk komunitas serta mengupayakan peran yang aktif dalam ranah publik.[]

Baca juga:  Ais Shafiyah Bintang Cerdas Baru di tubuh PKB