Porosmedia.com, Kota Bandung – Ada yang ditunggu-tunggu dari salah satu nara sumber di acara Kesatuan Buruh Marhaenis (KBM) Jawa Barat yang menggelar diskusi Publik bertema ‘Dari Proletar Menuju Marhaenis – Buruh Berdaya Indonesia Unggul’ di Bandung, Senin (12/2/2024) di Jalan Balong Gede No. 29, Kota Bandung.
Siapa beliau tersebut. Menurut salah satu penyimak gelaran KBM Mirja warga dari KBB dan mantan pewarta ini kehadirannya hanya untuk melihat Intan Raksaprawira.
Betul sekali. Ternyata, dari pandangan redaksi yang ikut menyimak diskusi tersebut, Intan Raksaprawira berbeda komentarnua dengan pemaparan sumber lain.
Dengan berani Intan Raksaprawira menegaskan bahwa kaum buruh dan kaum Islam dari dulu menjadi komoditi kepentingan kekuasaan politik. Tapi yang bodohnya kenapa selalu jadi penonton. Itu yang disayangkan Intan.
” Bahkan uniknya semua sudah dibuat ‘Bonsai’,. agamapun di ‘ Bonsai, dibuat menarik dengan bumbu persoalan rakyat. Padahal bila dimasukkan dalam fenomena fauna, ada Karnivora, Herbivora, berbeda dalam politik semua omnivora.. artinya teman juga dimakan selahap- lahapnya. Jadi saya ingatkan bernicata Marhaens juga hanya ilusi, ucap kesal Intan yang disambut para penonton yang salut dengan orasinya.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula Pj ketua KBM jabar Kenny Dianis Putri, Manahara Sitinjak dan sejumlah Narasumber Irjal Yanuardi Ketua Repdem Kota Bandung, dan Marnahara Sitinjak.
Kenny Dianis Putri Pj ketua KBM jabar mengatakan Kesatuan Buruh marhaenis sebagai satu wadah dan kendaraan para buruh untuk mencapai kesejahteraan, harus memperluas perspektif dan gerakan perjuangannya pada tataran politik yang didasari pada nilai-nilai Marhaenis.
Sebab, kesejahteraan buruh tidak akan tercapai hanya dengan menaikkan upah saja, namun perjuangannya adalah bagaimana menciptakan buruh yang berdaya menuju Indonesia unggul.
Namun juga harus diiringi dengan penguatan industri nasional, kemandirian ekonomi hingga penguatan sumber daya manusia (SDM) buruh itu sendiri.
“Kami berharap gerakan buruh tidak berhenti pada gerakan di jalanan saja. Namun dilengkapi dengan gerakan pemikiran yang menelurkan konsep-konsep yang lebih matang, dari Proletar Menuju Marhaenis,” kata Kenny dalam penjelasannya.
Banyak peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut selain dari anggota buruh marhaenis, ada juga para mahasiswa dari berbagai kampus di bandung mengikuti diskusi tersebut.[R]