Porosmedia.com, Bandung – Kota Bandung kembali menjadi panggung perlawanan dan perubahan melalui seni musik. Dalam sebuah perhelatan bertajuk “BONGKAR: Musik & Perubahan ala Iwan Fals & Farid Hardja”, masyarakat diajak untuk merenung sekaligus bersenandung pada Jumat, 20 Juni 2025 di Resto Cafe Roemah Nenek, Jalan Taman Cibeunying Selatan No. 47, Bandung.
Acara ini dijadwalkan berlangsung dari pukul 19.30 hingga 22.00 WIB, menghadirkan kolaborasi musisi dan performer yang dikenal dengan semangat kritis dan suara lantang terhadap ketidakadilan sosial.
Salah satu penampil yang paling dinantikan dalam acara ini adalah Licheu Jhon, vokalis enerjik dengan karakter suara khas yang dipadukan dengan pesan-pesan sosial dalam tiap lagunya. Selain itu, acara ini juga akan dipandu oleh Api H KPJ (Komunitas Penyanyi Jalanan) yang selama ini dikenal sebagai simbol perlawanan kaum marjinal lewat musik.
Sejumlah nama besar seperti Iwan Falsu, Dani Rahardja, dan Moby Dick.com Band juga akan turut ambil bagian, menyuguhkan lagu-lagu bertema perubahan dan realitas sosial masyarakat.
Mengambil inspirasi dari karya-karya monumental Iwan Fals dan Farid Hardja, acara “BONGKAR” tak hanya menjadi ajang nostalgia, tetapi juga pengingat akan pentingnya peran musik sebagai media penyadaran. Lagu-lagu seperti Bongkar, Galang Rambu Anarki, hingga Susah Sungguh Susah bukan sekadar hiburan, tetapi juga kritik tajam terhadap kemapanan, kekuasaan, dan kemunafikan sosial.
Di tengah situasi bangsa yang masih menghadapi tantangan dalam penegakan hukum, keadilan sosial, dan kesenjangan ekonomi, pergelaran ini menjadi refleksi sekaligus seruan untuk membongkar ketidakberesan yang masih membelenggu rakyat kecil.
Tiket untuk menyaksikan pertunjukan ini dibanderol Rp 100.000, dengan informasi dan reservasi dapat menghubungi:
Niko: 0813-9434-7032
Bach Togar: +62 821-2955-9215
Sanny: +62 821-2065-3152
Dengan keterlibatan NIC Production, Moby Dick Enterprise, dan Resto Cafe Roemah Nenek, acara ini diyakini akan menjadi oase sekaligus alarm sosial bagi warga Bandung dan sekitarnya.
“BONGKAR” adalah bukti bahwa musik tidak pernah mati—ia bisa menjadi panggung kritik, panggilan nurani, dan suara mereka yang tak terdengar oleh penguasa. Bandung, kota kreatif dan progresif, kembali menjadi saksi bagaimana nada dan lirik bersatu demi satu tujuan: perubahan.
