Musik  

Berawal dari Adam dan Sakti yang memiliki band bernama “W.H.Y Gank”

Avatar photo

Porosmedia.com — Berawal dari Adam dan Sakti yang memiliki band bernama “W.H.Y Gank” mengajak Duta ikut latihan band mereka untuk menjadi vokalis. Duta dipilih berbekal cerita Adam bahwa Adam dan Duta merupakan langganan pengisi acara 17 Agustus-an di komplek perumahan mereka, Duta menyanyi dan Adam bermain gitar akustik.

Berbicara mengenai “W.H.Y Gank” saat itu, Adam dan Sakti masih sering bertukar posisi sebagai bassist dan guitarist tergantung dari lagu yang mereka bawakan. Namun kebetulan band yang beranggotakan Adam, Sakti, Duta, dan seorang drummer bernama Agung ini belum sempat mencicipi panggung musik. Mereka baru sebatas latihan di studio, meng-cover version lagu band-band ternama, dan ikut audisi/seleksi untuk bisa tampil di sebuah acara.

Setahun berselang setelah “W.H.Y Gank” sempat vakum beberapa waktu, berkenalanlah mereka dengan Eross (yang nantinya menjadi lead guitar mereka). Mereka berempat kemudian memutuskan untuk memulai sebuah band baru, dan bertemulah mereka dengan Anton sang pemain drum yang dikenalkan oleh Eross pada saat latihan pertama band ini di studio. Setelah latihan pertama selesai inilah mereka memutuskan untuk menamakan band ini dengan nama “Sheilagank”, dan menjadikan tanggal 6 Mei 1996 sebagai hari lahir mereka.

Baca juga:  Sukatani adalah band punk asal Purbalingga

“Sheilagank” sempat malang melintang di pensi-pensi dan festival band SMA se-Jateng DIY selama kurang lebih 2 tahun, hingga pertengahan tahun 1998 akhirnya mereka mendapatkan “kontrak rekaman” pertama mereka dengan pihak label Sony Music Entertaintment Indonesia. Mereka kemudian merubah nama band mereka menjadi “Sheila On 7”. Nama “Sheilagank” kemudian digunakan sebagai sebutan bagi pendengar setia karya-karya mereka.

“Sheila” sebenarnya diambil dari nama teman SMA Eross yang juga adalah teman SD Adam dan Duta. Alkisah, saat pertama Adam dan Eross berkenalan dulu, Adam memanggil Eross dengan panggilan “temannya Sheila ya ?!”, dan Eross pun menjawab “kamu temannya Sheila juga ya ?!”, sehingga nama tersebut seringkali disebut dalam perbincangan mereka. Sedangkan “On 7” maksudnya adalah “pada 7 nada yaitu do-re-mi-fa-sol-la-si”. Sehingga nama “Sheila On 7” kira-kira artinya adalah teman-temannya “Sheila” yang memainkan 7 nada / memainkan musik.
Sheila On 7 sejak awal kiprahnya di kancah musik Indonesia telah menorehkan banyak sekali prestasi, diantaranya menjadi satu-satunya band Indonesia yang mampu menjual album fisik sebanyak lebih dari satu juta copy, tiga album berturut-turut. Mereka juga memiliki pendengar-pendengar setia di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei.

Baca juga:  Kotak Band terbentuk dari Ajang The Dream Band

Namun di tahun 2004, mereka harus berpisah dengan Anton (drummer) dikarenakan perbedaan visi. Saat itu kemudian Brian masuk sebagai additional player mengisi posisi drummer yang ditinggalkan Anton. Brian tampil bersama Sheila On 7 di berbagai tour untuk promo album “Pejantan Tangguh”. Album The Very Best of Sheila On 7 (2005) menjadi karir rekaman studio pertama Brian bersama Sheila On 7 sebagai additional player.

Pada tahun 2006, Sheila On 7 juga harus berpisah dengan Sakti karena ia mengundurkan diri di tengah-tengah proses rekaman album “507”. Namun pada saat proses rekaman album “507” itu pulalah Sheila On 7 akhirnya mengangkat Brian menjadi drummer tetap Sheila On 7 hingga 2022 tahun lalu.

Hubungan kerja dengan Brian pun akhirnya harus berakhir juga karena adanya akumulasi perbedaan yang terus mengerucut sampai pada saat terjadinya pandemi yang melanda kita di awal tahun 2020 yang berujung pula pada ketidakjelasan kelanjutan masa depan Sheila on 7 saat itu.

Namun seiring berakhirnya pandemi, Sheila on 7 kini telah memulai lagi berusaha membawa kehidupan bermusik mereka ke tahap selanjutnya. Semoga mereka yang tersisa akan selalu bisa menemukan jalan untuk menyatukan langkah, terus menjalankan band yang kita cintai ini.

Baca juga:  Cupumanik dibentuk saat berkembangnya Musik Grunge di Indonesia

Anggota sekarang
Akhdiyat Duta Modjo – vokal utama (1996–sekarang)
Eross Candra – gitar utama (1996–sekarang)
Adam Muhammad Subarkah – gitar bass (1996–sekarang)

Mantan anggota
Salman Al Jugjawy (Saktia Ari Seno) – gitar ritme (1996–2006)
Anton Widiastanto – penabuh drum (1996–2004)
Brian Kresna Putro – penabuh drum (2004–2022)

Anggota tambahan
Elang Nuraga – gitar ritme (2012, 2022–sekarang)
Vicki Unggul – keyboard, piano dan penyintesis (2014-2016, 2022–sekarang)
Bounty Ramdhan – penabuh drum (2022–sekarang)
Aishameglio Duta Chiara – vokal latar (2022–sekarang)

Mantan anggota tambahan
Harry Goro – penabuh drum (2002)
Carolus Liberianto – penabuh drum (2002)
Kiki Mirano – penabuh drum (2002, 2004)
Danna Prawira Saputra – penabuh drum (2016)
Reno Ferthano – penabuh drum (2018)
Jexx Monrenver – penabuh drum (2018)
Prisa Rianzi – gitar ritme (2006)
Fendy “Fendee” Perdana – gitar ritme (2006–2007)
Aldy Agustriansyah – gitar ritme (2006–2008)
Angga Pangestika – gitar ritme (2010)
Tomo Widayat – gitar ritme dan penyintesis (2016–2022)
Andi “Bayou” Irawan – keyboard (1999–2000)
Adhitya Bagaskara – keyboard (1999–2000)
Ferry Kurniawan – keyboard (2003–2022)