(BEA) Indonesia, Menggelar Geathring Silaturahmi Pengurus BEA seluruh Indonesia

Avatar photo

Porosmedia.com, Jakarta – Building Engineering Association Indonesia (BEA) Indonesia, menggelar Geathring Silaturahmi Pengurus BEA seluruh Indonesia, sambil membahas awal berdirinya BEA Indonesia, di Titan Center Jalan Boulevard Bintang Jaya Jakarta, Sabtu (19/8/2023). Pengurus Baru BPW BEA Jawa Barat Periode 2023-2026 Resmi DikukuhkanBEA Jabar Bentuk Kepengurusan Baru demi Kelancaran roda organisasi BEA Jabar gelar mancing gratis berhadiah puluhan juta dan doorprize Menarik

Acara tersebut dihadiri Ketua Umum BEA Indonesia Christoporus Mujiatmoko, Pendiri BEA Indonesia Jimi Grapina (Rumah Sakit Pertama), Djohari Tatang (Mal Kelapa Gading), Badan Pengurus Wilayah (BPW) BEA Jawa Barat, BPW Jawa Timur, BEA Lampung, BEA Jawa Tengah, BEA Banten, BEA Aceh dan Satu Badan Pengurus Cabang (BPC) BEA Bogor.

Pendiri BEA Indonesia Jimi Grapina

Seperti yang dijelaskan oleh salah seorang pendiri BEA Indonesia, Jimi Grapina, bahwa BEA Indonesia awal berdiri pada tanggal 22 Januari 2009. “Awalnya kita di kepengurusan Asosiasi Ahli Teknik Hotel Indonesia (ASATHI),” terangnya. Berawal dari ASATHI itulah 11 anggota ASATHI berembug untuk membentuk suatu Asosiasi yang tidak terpaku hanya di bidang perhotelan saja.

“Dari situlah, kami beberapa orang berkumpul kok ternyata anggota ASATHI bukan hanya di bidang perhotelan saja, akhirnya kita bentuk asosiasi yang lebih general, atau lebih umum,” ungkap Jimi. Akhirnya Jimi dan rekan-rekannya membentuk Asosiasi Building Engener.

“Kenapa kami mengambil nama building engeer? Karena pertama kita di gedung, jadi kami bisa mengcover semua jenis gedung, tidak hanya spesifik bangunan hotel saja atau apaertement atau lainnya,” paparnya.

Maka dari itu, kata Jimi diambil nama building Engeneer tersebut maksudnya karena tidak membatasi jabatan.“Mau dari level teknisi maupun direktur Engeneer, ataupun owner di bidang gedung, silahkan bergabung,” bebernya.

Baca juga:  Prof. Dr. dr. Aman B. Pulungan, Sp (Ak): Vaksin HPV untuk Mencapai Eliminasi Kanker Serviks pada tahun 2030

Jimi juga menerangkan 11 Orang pendiri BEA Indonesia diantaranya : 1. Djohari Tatang (Mal Kelapa Gading), 2.Didik Kurniadi (Mangga Dua Square), 3.Heri Satria Abrianto (Hotel Nikko), 4.Muhdi Agustianto(Sultan Hotel), 5. Hariyono (Menara Kuningan), 6. Mardi Utomo (Ritz Carlton), 7. Gatot Surya Widjaya (Senayan City), 8. Hariyanto (JSI), 9. Martono (Le Grandeur), 10.. Triyanto (Univ. Al Azhar Indonesia), 11.Jimi Grapina (RS Pertamina).

Ditambahkan oleh Jimi, bahwa teknisi gedung di Indonesia itu dapat lebih naik nilai ekonominya.“Disamping ingin naik ekonominya, juga kualitasnya, karena kita sering gedung yang milik orang Asing, pasti jabatan yang tertingginya orang Asing, tidak bisa orang Indonesia,” ungkapnya. Karena tidak bisa orang dari Indonesia jabatan tertinggi di perusahaan Asing, disebabkan investornya orang Asing.

“Kenapa kita malah orang Indonesia menjadi penonton di negerinya sendiri? Berangkat dari sanalah, kita bikin asosiasinya terlebih dahulu, dan kedepannya kita ingin membuat lembaga sertifikasi, karena kita ingin punya standard,”

Jadi maksudnya Jimi asosiasi yang bersertifikasi tersebut Jangan sampai para teknisi datang ke Indonesia memperkerjakan sebuah gedung karena investornya dari Asing.”Jadi saya ingin walaupun dikelola oleh bangsa kita, tetapi benar-benar orang yang berkompeten

Disinggung BEA untuk merekrut member dapat bergabung,lanjut Jimi, semua dari pertemanan. “Kami mendapatkan teman relasi, awalnya dari hubungan pertemanan, dan pemrosesan yang panjang, bahkan untuk memperkenalkan kepada pihak pemerintah juga tidak gampang,” jelasnya.

Seperti pendekatan dengan Mentri PUPR, Kementrian SDM. “Yang paling intens itu justru dengan Kementrian SDM karena pada saat pelaksanaannya, yang paling sering diurus itu energi, penggunaan energi, makanya yang sering intens itu Kementrian SDM,” ujarnya.

Seperti audit energi, saving (penghematan ) energi, jadi kalau keluar gedung tersebut bagaimana untuk penghematan energi.

Baca juga:  Bintang Muda Indonesia, Siap Mendorong Duet Prabowo- Gibran

“Tidak boros, anggaran tahun depannya walaupun naik apakah bisa hemat tidak? Jadi walaupun teknologi terbarukan, lebih hemat, jadi walaupun penggunaan listriknya makin besar, peralatan listrik nya makin besar, itu tidak mesti penggunaan energinya tambah besar,” bebernya.

Begitu pula menurut Ketua Umum BEA Indonesia Christoporus Mujiatmoko yang akrab dipanggil Cristo, saat dikonfirmasi usai acara menjelaskan. Tujuan diadakannya Geathering BEA Indonesia.

“Jadi tujuan kami mengadakan BEA Indonesia Geathring ini tujuannya adalah silaturahmi, untuk semua member’s baik untuk BEA di Pusat maupun BEA di daerah,” terang Cristo.

Lanjut Cristo total 600 member’s menyatu dengan BEA Indonesia.

Ketua Umum BPP BEA Indonesia Christoporus Mujiatmoko

“Disamping untuk silaturahmi, kita juga sering sharing (berbagi dan tukar pikiran) seperti sharing bagaimana kita harus mencapai level up (atau naik tingkat) sebagai Engeneer, tidak hanya dari sisi skill saja, tetapi dari soft skill kita yang harus kita tingkatkan untuk kemajuan Engeneer BEA Indonesia,” jelas Cristo.

Ditambahkan oleh Cristo, BEA Indonesia baru saja mengukuhkan kepengurusan Badan Pengurus Wilayah (BPW) Jawa Barat, dan akan menyusul mengukuhkan kepengurusan BPW Lampung, BPW Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Selanjutnya kata Cristo pengembangan BEA Indonesia sampai saat ini, sudah memiliki Badan Pegurus Wilayah ( BPW ) di Lima Provinsi di Indonesia seperti BEA Jawa Barat, BEA Lampung, BEA Jawa Tengah, BEA Jawa Timur, BEA Banten dan Satu Badan Pengurus Cabang ( BPC ) BEA Bogor dengan total anggota BEA Indonesia sampai saat ini lebih dari 1000 orang.

Ketua Umum BPP BEA Indonesia Christoporus Mujiatmoko
Dipertegas juga oleh Cristo, bahwa tujuan dibentuknya BEA Indonesia bertujuan untuk mewadahi praktisi engineer yang bertugas diberbagai property sehingga informasi tehnologi, additional knowledge, problem solve dan komunikasi sesama engineer akan lebih terjalin demi terciptanya enegineer yang handal dan berdaya saing secara Global.

Baca juga:  Wilayah Cijawura masih banyak sanggar Jaipong dan Padepokan Silat

“Tugas dan tanggung jawab BEA Indonesia kepada anggotanya adalah mutlak harus diwujudkan melalui berbagai event, trainee, sertifikasi dan bahkan kerjasama dengan dunia pendidikan sekalipun sebagai langkah nyata didalam mewujudkan Visi Misi BEA Indonesia dan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BEA Indonesia,” tegasnya.

Salah satu Pendiri BEA Indonesia Jimi Grapina
“Level Up your Professionalism and Career in Building engineer with BEA” (“Tingkatkan Profesionalisme dan Karir Anda dalam Insinyur Bangunan dengan BEA”) adalah salah satu seminar dari sekian banyak seminar yang sudah BEA lakukan untuk Upgrade Knowledge seluruh anggota BEA Indonesia dan seluruh Engineer di Indonesia pada umumnya.

Seminar yang dihadiri lebih dari 200 Engineer anggota BEA Indonesia dan Asociation Engineer di Indonesia tentu saja mendapat support Vendor sebagai Partner BEA Indonesia seperti :

PT. Matur Nuwun Nusantara, PT. Andalan Mutu Energy, PT. Tri Bangun Persada, PT. Radco Primajaya, PT, Surya Prima Pharma, PT. Vektordaya Mekatrika, PT. Infrastruktut Digital Indonesia, Belimo Automation Malaysia Sdn, Bhd, PT. Sei Liput Perdana, PT. Dewata Vulcanindo Suryajaya, PT. Sawell Austindo,

PT. Louserindo Megah Permai, PT. Sarana Energy Investama, PT. Energi Automation Sistem, PT. Rajawali Hyoto, PT. INE JAYA, DAB Pumps Indonesia, Ecomax Solutions Pvt Ltd, PT. Prawira Karya, PT. Duta Fuji Electric, PT. Sumber Usaha Radiator, PT. Lion Solusi Sejahtera, PT. Mitsubishi Electric Indonesia, SUN Energy, WAKENI & Pelita Promo Internusa, PT. Primajaya Selaras dan PT. (Media3/Sinta/Bagdja/jt)