Asal-Usul Mahkota Binokasih Sanghyang Paké

Avatar photo

Porosmedia.com — Serbuan Kesultanan Banten pada 1579 ke Ibukota Pajajaran memang berhasil merebut Ibu Kota dan Istana Kerajaan Pajajaran. Bahkan berhasil memkasa Prabu Suryakencana melarikan diri ke Pulosari (Pandegelang), akan tetapi Banten gagal mendapatkan pusaka Kerajaan Pajajaran yang berharga, yaitu Mahkota Binokasih Shanyang Paké, sehingga dengan demikian, Banten tidak berhak mengkalim sebagai pelanjut kekuasaan Pajajaran yang runtuh.

Mahkota Binokasih adalah mahkota yang dibuat sejak zaman Sanghyang Bunisora Suradipati, Raja dari Galuh yang memerintah dari tahun 1337 hingga 1375 Masehi. Dan ketika Kerajaan Galuh digabungkan dengan Kerajaan Sunda (Pajajaran), pada 1482 mahkota tersebut dijadikan sebagai mahkota Raja seluruh tanah Sunda yang memerintah di Pakuan (Ibukota Pajajaran).

Mahkota Binokasih dibuat berdasarkan Mahkota Dewa Indra, yaitu Dewa Perang dalam mitologi Agama Hindu yang juga merupakan ayah dari Arjuna. Mahkota Binokasih terbuat dari bahan emas 18 karat dan juga memikiki pernak-pernik yang terbuat dari batu giok lokal.

Kini, Mahkota Binokasih masih dapat dojumpai dan tersimpan di Musium Sumedang. Mahkota itu pula sekarang dijadikan sebagai simbol kebesaran Keraton Sumedang Larang dan Pemerintah Kabupaten Sumedang.