Porosmedia.com, Palu– Hari ini saya mengambil keputusan yang bukan sekadar administratif, tapi keputusan moral: izin tambang di kawasan Tipo, Kota Palu, saya cabut secara permanen.
Ini bukan keputusan politik. Ini adalah keputusan nurani. Nurani seorang pemimpin yang tak ingin sejarah luka di tanah ini terulang karena kelalaian dan kerakusan.
Sulawesi Tengah adalah rumah kita bersama. Tipo adalah bagian dari denyut kehidupan masyarakat Palu yang masih menyimpan trauma atas bencana yang merenggut banyak jiwa. Kita tak boleh membiarkan risiko baru tumbuh di atas tanah yang belum sepenuhnya sembuh. Bagaimana mungkin sebuah aktivitas tambang bisa dibenarkan jika ia berdiri di atas pemukiman rakyat?
Saya tegaskan: selama saya dipercaya memimpin daerah ini, tak akan ada ruang bagi izin tambang yang mengancam nyawa, keselamatan, dan masa depan warga. Tak ada kepentingan ekonomi yang boleh berdiri di atas penderitaan rakyat. Kita butuh pertumbuhan, tapi pertumbuhan yang manusiawi, berkelanjutan, dan berpihak pada kehidupan, bukan kematian perlahan.
Kita harus mematahkan mitos bahwa pembangunan berarti eksploitasi. Bahwa kemajuan harus selalu menuntut korban. Tidak. Kemajuan sejati adalah saat kita bisa menjaga tanah, air, dan manusia secara bersamaan.
Tugas kami bukan menjaga tambang. Tugas kami adalah menjaga rakyat. Menjaga keselamatan mereka. Menjaga martabat dan masa depan Sulawesi Tengah.
Langkah ini adalah awal. InsyaAllah, kita akan terus membersihkan wilayah kita dari praktik pertambangan yang ugal-ugalan dan tak berpihak pada lingkungan serta kehidupan rakyat. Karena jika negara abai, maka bencana hanya tinggal menunggu waktu.
Mari bersama kita jaga Sulteng agar tetap waras, lestari, dan manusiawi.
#SulawesiTengahBermartabat #SultengLestari #AnwarHafid #BersamaRakyatJagaAlam