Porosmedia.com – Aku takut bila besok tidak dapat lagi beramal sholih karena ajalku ‘tlah sampai…
Aku takut bila di akhirat nanti hisabku dipersulit dan diperberat oleh Allah ta’alaa karena aku selalu mempersulit urusan saudara²ku…
Aku takut bila kelak amal kebaikanku habis diambil oleh orang-orang yang pernah aku dzolimi semasa hidupku, dan ketika amal kebaikanku telah habis maka dosa-dosa mereka akan dibebankan kepadaku…
Aku takut bila hari ini tidak dapat berbuat atau menyampaikan sesuatu yang baik dan bermanfaat kepada sesama disebabkan Allah ta’alaa telah menutup pintu kebaikan karena dosa² dan kemaksiatan yang telah aku lakukan…
Aku takut bila amalanku tidak diterima oleh Sang Pencipta a’lam karena terbersit ujub, riya’ dan sum’ah dalam setiap ibadah…
Aku takut bila aku merasa aman dari adzab dan murka Illahi dan seolah menjadi penghuni surgawi, sedangkan kakiku melangkah menuju neraka…
Aku takut Yaa Allah…
{ وَٱلَّذِینَ یُؤۡتُونَ مَاۤ ءَاتَوا۟ وَّقُلُوبُهُمۡ وَجِلَةٌ أَنَّهُمۡ إِلَىٰ رَبِّهِمۡ رَ ٰجِعُونَ }
Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam berbuat amal-amal shalih dan kebajikan, sedang hati mereka takut lantaran khawatir tidak diterima amal perbuatan mereka dan tidak dapat menyelamatkan mereka dari siksaan Robb mereka, bila mereka kembali kepadaNya untuk menghadapi perhitungan amal.
[Surat Al-Mu’minun: 60]
Allah mengatakan dalam ayat-Nya:
{ وَجِلَةٌ } yakni خائفة
“takut”
Al-Hasan Al-Bashri rohimahullah berkata: mereka melakukan perbuatan baik, dan mereka takut jika amalan itu tidak menyelamatkan mereka dari siksa tuhannya, sesunguhnya orang beriman mengumpulkan banyak kebaikan dan mereka takut kepada tuhannya, sedangkan orang munafiq mengumpulkan keburukan dan mereka merasa aman dengan keburukan itu.