Porosmedia.com – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menuding pemerintah karena terlalu melindungi dan membuka ruang untuk komplotan yang menurutnya buzzer istana.
Bahkan, AHY menambahkan, negara saat ini terlalu membuka ruang untuk buzzer-buzzer bersuara.
Padahal menurutnya, buzzer ini kerap melancarkan propaganda yang mendiskreditkan warga, terutama pada mereka yang kontra terhadap pemerintah.
Itulah kenapa, AHY prihatin keberadaan buzzer ini akan membahayakan ruang demokrasi negara.
“Jadi, yang membuat rakyat marah sebenarnya adalah ketika negara seolah memberi ruang luas kepada buzzer politik untuk bebas beroperasi,” tegas AHY dalam acara Silaturahmi dan Kontemplasi Ramadan Partai Demokrat, dikutip Porosmedia.com via Hops.id, Selasa, 19 April 2022.
Miris lagi, kata AHY, pengerahan buzzer di ruang media sosial ini sesungguhnya untuk membuat rakyat ketakutan.
“Tujuannya untuk membungkam suara kritis rakyat,” ucapnya.
Selain itu, buzzer kerap memanipulasi fakta di lapangan dan membuat opini yang menyesatkan.
“Dan ini adalah rakyat yang sebenarnya, bukan buzzer, bukan rakyat yang dimobilisasi, artinya genuine (nyata. Red), apa adanya tidak mungkin memodifikasi dan gesture tubuh dan akhirnya mereka meminta tolong partai Demokrat, kepada kita semua untuk terus memperjuangkan nasib dan masa depan mereka,” jelas AHY.
Sedangkan narasi rakyat, tentu adalah fakta yang sebenarnya dan patut untuk diperhatikan.
“Ekspresi rakyat ini benar-benar harus kita dengarkan, terasa betul energi rakyat mengharapkan agar adanya perubahan dan perbaikan,” lanjut AHY.
Mengingat tidak sedikit rakyat yang merasa ketakutan ketika mau menyampaikan pendapat maupun itu kritikan.
“Banyak rakyat merasa takut untuk bicara sekarang. Dari berbagai temuan di lapangan, banyak yang menyampaikan, Mas, Mbak, kami takut bicara. Jangankan untuk menyampaikan kritik, untuk menyampaikan hal umum saja mereka ragu-ragu. Nah, tentunya ini tidak diharapkan,” keluh AHY.(*)