Gun Gun Sumaryana dan Agenda Baru Bapenda Kota Bandung: Menggagas PAD yang Progresif dan Kolaboratif

Avatar photo

Oleh: R. Wempy Syamkarya
Pengamat Kebijakan Publik dan Politik

Porosmedia.com – Pelantikan empat pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kota Bandung oleh Wali Kota Muhammad Farhan belum lama ini, bukan sekadar seremonial pergantian jabatan. Di antara yang dilantik, sosok Gun Gun Sumaryana yang kini menakhodai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bandung menjadi sorotan penting. Bukan karena popularitas semata, tapi karena rekam jejak dan kapasitasnya yang telah teruji lintas bidang.

Gun Gun bukan orang baru di tubuh Bapenda. Ia pernah menjabat sebagai Kabid hingga Sekretaris Dinas, sebelum kemudian dipercayakan memimpin Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat). Kini, kembali ke Bapenda sebagai Kepala Dinas, Gun Gun membawa serta semangat transformasi dan pengalaman birokrasi yang tak sedikit. Ia bukan hanya memahami struktur dan kultur lembaga, tetapi juga tahu betul titik-titik yang perlu diperbaiki.

Dalam beberapa pernyataan awalnya, Gun Gun mengisyaratkan perlunya pergeseran paradigma—dari sekadar institusi pemungut pajak menjadi lembaga yang berpihak pada pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bapenda bukan sekadar mesin administrasi fiskal, tetapi bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi daerah bila dikelola dengan pendekatan strategis dan kolaboratif.

Baca juga:  Pengungkapan Skandal Korupsi BJB di Kejari Kota Bandung Mendadak Mandek, Ada Apa?

Peta Jalan Transformasi PAD

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah amanah utama Bapenda. Namun, seperti yang sering kali terlupakan, PAD bukanlah tujuan akhir, melainkan instrumen untuk mewujudkan kota yang lebih hidup dan berdaya. Maka, transformasi yang dilakukan Gun Gun tidak bisa berhenti pada angka, tetapi harus menembus sampai pada sistem, ekosistem, dan nilai-nilai kelembagaan.

Beberapa langkah krusial yang patut diperhatikan dan menjadi rekomendasi utama bagi agenda Gun Gun di Bapenda, antara lain:

Peningkatan Efisiensi Pemungutan Pajak: Terutama sektor-sektor strategis seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak reklame, dan pajak restoran yang selama ini masih menyisakan banyak potensi bocor atau belum tergarap maksimal.

Integrasi Sistem Informasi: Di era digital, data menjadi fondasi kebijakan. Bapenda harus membangun sistem informasi yang terintegrasi, transparan, dan mudah diakses publik. Ini bukan hanya menyangkut transparansi, tapi juga efisiensi dan akurasi.

Pelayanan Pajak yang Ramah dan Adaptif: Menyederhanakan proses pembayaran, memperbanyak kanal digital, serta menghadirkan informasi yang jelas kepada wajib pajak adalah bentuk pelayanan berbasis kepercayaan publik.

Baca juga:  Daddy Rohanady: Tanggung Jawab Lingkungan Bukan Hanya di Provinsi tapi seluruh Kabupaten/Kota

Edukasi dan Kampanye Pajak: Paradigma publik terhadap pajak masih didominasi rasa keterpaksaan. Maka, kampanye dan edukasi harus dilakukan terus menerus agar kesadaran membayar pajak lahir dari partisipasi, bukan sekadar kewajiban administratif.

Kerja Sama dan Penegakan Hukum: Bersinergi dengan lembaga hukum untuk menindak para pengemplang pajak adalah bagian penting dari membangun keadilan fiskal.

Kolaborasi, Kunci Keberhasilan

Gun Gun juga tampak menyadari bahwa Bapenda tak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi lintas sektor menjadi keniscayaan. Beberapa arah kerja kolaboratif yang bisa dicanangkan antara lain:

Pengembangan Ekonomi Lokal dan UMKM: Pemberdayaan pelaku usaha mikro harus didukung dengan insentif fiskal, pelatihan, dan promosi yang berkelanjutan.

Kemudahan Perizinan dan Investasi: Menggandeng Dinas Penanaman Modal dan instansi terkait untuk menyusun sistem insentif pajak yang menarik bagi investor lokal maupun asing.

Pembangunan Infrastruktur Ekonomi: Jalan, pasar, fasilitas publik yang memadai akan memperluas basis ekonomi dan secara otomatis mendorong PAD.

Revitalisasi Sektor Pariwisata: Bandung sebagai kota destinasi harus memanfaatkan sektor pariwisata sebagai penyumbang signifikan PAD. Promosi, event, hingga insentif pelaku usaha wisata perlu dikuatkan.

Baca juga:  PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Raksasa Tekstil Indonesia yang Pernah menjadi Kebanggaan

Pemutakhiran Data Berbasis Geospasial dan Statistik Real-Time: Perencanaan fiskal masa depan harus berbasis data yang akurat dan mutakhir, mulai dari sebaran objek pajak hingga perilaku konsumen lokal.

Menuju Bapenda Modern dan Berintegritas

Dengan latar belakangnya sebagai birokrat yang progresif, dan kecakapannya dalam membangun tim lintas sektor, Gun Gun memiliki modal kuat untuk menjadikan Bapenda sebagai simbol reformasi birokrasi fiskal di Kota Bandung.

Agenda yang diusungnya bukan mustahil tercapai jika mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen—eksekutif, legislatif, hingga masyarakat. Namun yang paling penting, integritas dan keberanian mengeksekusi menjadi penentu apakah reformasi Bapenda hanya jadi wacana, atau benar-benar mengubah wajah fiskal Kota Bandung.

Selamat bertugas, sahabat. Tantangan di depan tidak ringan, tapi sejarah selalu berpihak pada mereka yang bekerja dengan nurani dan visi.