Erwin Desak Satpol PP Bandung Tingkatkan Disiplin, Profesionalisme, dan Pendekatan Humanis

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung – Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menekankan urgensi peningkatan kedisiplinan dan pendekatan humanis dalam setiap aspek tugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung. Penegasan itu disampaikan saat memimpin Apel Mulai Bekerja di Halaman Kantor Satpol PP Kota Bandung, Jalan Martanegara, Kamis (10/7/2025).

Dalam arahannya, Erwin menyebut Satpol PP sebagai garda terdepan penegakan Peraturan Daerah (Perda) dan penjaga ketertiban umum. Namun ia juga mengingatkan bahwa peran strategis tersebut harus dijalankan dengan integritas, empati, dan profesionalisme tinggi.

“Satpol PP adalah ujung tombak Pemerintah Kota Bandung dalam menjaga ketertiban dan ketentraman. Tapi kita tidak boleh lupa, setiap penegakan aturan harus adil, sesuai hukum, dan berlandaskan rasa keadilan sosial,” tegas Erwin.

Erwin secara implisit menyoroti masih banyaknya persoalan klasik yang belum tertangani secara maksimal, seperti penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang cenderung tambal sulam, reklame ilegal yang masih menjamur, dan lemahnya pengawasan terhadap ruang-ruang publik yang rentan konflik sosial.

“Tugas Satpol PP bukan hanya soal ‘menggusur’ atau ‘mengangkut’. Tapi membangun kepercayaan publik lewat edukasi berkelanjutan dan pelayanan yang humanis,” ujarnya, menyindir praktik-praktik penindakan represif yang kerap dikeluhkan warga.

Baca juga:  Sidak The Jarrdin Harus Jadi Titik Awal Penertiban Apartemen di Kota Bandung

Erwin juga menegaskan pentingnya reformasi pendekatan, di mana penindakan tidak menjadi satu-satunya cara, melainkan harus dikombinasikan dengan penyuluhan, mediasi, dan komunikasi dua arah dengan masyarakat yang terdampak kebijakan.

Ia menuntut Satpol PP tak hanya tegas, tapi juga mampu menjadi role model dalam kedisiplinan, etika pelayanan, dan interaksi sosial. Sebab, menurutnya, wajah birokrasi sering kali dinilai dari tindakan petugas lapangan seperti Satpol PP.

Di hadapan seluruh personel, Erwin juga menyampaikan prioritas penanganan masalah kota yang makin kompleks, mulai dari kemacetan, sampah, pelanggaran tata ruang, hingga resistensi sosial terhadap kebijakan publik.

“Masyarakat kita semakin kritis, dan tak bisa lagi dilayani dengan pendekatan satu arah. Di situlah pentingnya inovasi, wawasan, dan kolaborasi,” katanya.

Wakil wali kota mendorong Satpol PP untuk aktif menjalin sinergi lintas sektor, baik dengan TNI, Polri, perangkat kewilayahan, maupun organisasi sipil. Tujuannya, agar setiap langkah bisa lebih terukur dan diterima oleh publik.

Tak kalah penting, ia juga mengingatkan agar kesejahteraan, kesehatan fisik dan mental para petugas diperhatikan. Kelelahan struktural dan tekanan lapangan berpotensi memicu tindakan berlebihan atau bahkan penyimpangan.

Baca juga:  Ada Aksi Donor Darah Dalam Peringatan HUT Satpol PP ke-72 dan Satlinmas ke-60 di Purwakarta

“Transformasi pelayanan publik tidak mungkin terjadi tanpa SDM yang sehat, kompak, dan punya semangat kolektif,” pungkasnya.

Di tengah sorotan tajam publik terhadap efektivitas dan etika penegakan aturan di Kota Bandung, instruksi Erwin kepada Satpol PP ini menjadi refleksi atas kebutuhan perubahan pendekatan birokrasi yang lebih cerdas dan beradab. Warga menanti implementasinya, bukan sekadar retorika apel pagi. (rob)