Porosmedia.com, Bandung – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyatakan antusiasme pribadinya terhadap rencana penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). Farhan bahkan mengungkapkan bahwa dirinya telah menyiapkan tabungan khusus untuk membeli saham klub kebanggaan warga Jawa Barat tersebut apabila resmi melantai di bursa.
Meski menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bandung tidak akan terlibat langsung dalam aksi korporasi tersebut, Farhan mengaku siap secara pribadi untuk menjadi bagian dari kepemilikan Persib.
“Gini, kalau Pemkot Bandung kayaknya tidak… Kayaknya mau moalnya,” ucap Farhan dengan nada berseloroh di Balai Kota Bandung. “Tapi secara pribadi saya sudah menyiapkan tabungan untuk bisa membeli saham Persib kalau memang IPO,” tambahnya serius.
Farhan melihat rencana IPO Persib sebagai langkah yang sangat menjanjikan. Dengan mempertimbangkan kekuatan merek (brand equity) klub yang sudah mendunia, ia memperkirakan valuasi Persib bisa menembus angka lebih dari Rp1 triliun. Bahkan, menurutnya, nilai brand equity Persib sudah melampaui 30 juta dolar AS, atau hampir Rp500 miliar.
“Dengan valuasi yang begitu besar, potensi juara, dan kepemilikan pengelolaan stadion sendiri, sangat wajar bila banyak pihak termasuk saya memiliki minat yang tinggi untuk membeli saham Persib apabila IPO,” ujarnya.
Sebagai tokoh yang memiliki latar belakang kuat di dunia media dan hiburan, Farhan menilai langkah IPO bukan hanya sekadar strategi bisnis, melainkan juga tonggak penting dalam memajukan industri olahraga Indonesia, khususnya sepak bola profesional.
Meski demikian, hingga kini belum ada pengumuman resmi dari manajemen PT PBB mengenai jadwal pelaksanaan IPO maupun besaran saham yang akan dilepas ke publik. Rencana ini masih bergulir di ranah spekulatif, namun sudah cukup mengundang perhatian publik, terutama bobotoh dan pelaku industri olahraga.
Jika terealisasi, IPO Persib bisa menjadi momentum penting bagi demokratisasi kepemilikan klub sepak bola di Indonesia serta membuka babak baru dalam pengelolaan klub profesional yang lebih modern, transparan, dan berkelanjutan.
(Porosmedia/rob)