Timur Tengah membara…..!!!
Dunia bergejolak…….!!!
ASEAN terguncang…..!!!Israel/Zionis berusaha mewujudkan tanah harapan mereka…”Israel Raya”….!!!
Rezim Fossil “Thanos” sedang sekarat…!!!
Mereka sedang berusaha mempertahankan “Basis Terakhir” kekuatan mereka yaitu “Timur Tengah.”
Sekaligus ingin merebut wilayah masa depan ekonomi dunia “Asia Pasifik”…..!!!Mari kita fokus kepada gambaran peta konflik global….!!!
Ini adalah data bagus untuk membangun optimisme bagi kita semua rakyat Indonesia….!!!
Porosmedia.com – Para konglomerasi Indonesia yang hampir kesemuanya adalah etnis China dibangun melalui proses panjang dari bawah, sedangkan konglomerasi Arab dibangun dari sistem perminyakan dunia.
Mana yang akan punya naluri
tangguh….???
Just wait & see….!!!
By the way….!!!
Prajogo Pangestu baru saja melakukan akuisisi corporate energy besar lengkap dengan jaringan distribusinya, yang kantor pusatnya akan segera digabung ke kawasan Slipi, secara bertahap mulai tahun depan.
Kemampuan luar biasa, para konglomerasi Indonesia dalam melakukan akuisisi perusahaan sekelas Paiton.
Oh ya, jangan teriak rasis anti China…!!!
Kekuatan mereka sudah ada embrio-nya jauh sebelum Indonesia lahir, dimana Belanda banyak memberikan hak-hak khusus dalam sistem Perdagangan Nusantara.
Sedangkan para konglomerasi Arab berbisnis dengan modal ekploitasi SDA Minyak Bumi yang mendukung Rezim Fossil Thanos.
Tetapi transaksinya rentan di”fiktif” kan secara global oleh para mitra mereka sendiri seperti Warren hingga Rothschild, maka mereka akan hancur seketika.
Berikut adalah diskusi, soal karakter para investor yang dibawa oleh Bin Zayed dan masayoshi…..!!!
Sejak mengakhiri rezim fosil di kesepakatan Iklim 2015 lalu, ada 3 kawasan yang punya potensi kena hantam dengan perubahan ini:
Hongkong, Singapore, dan Arab Saudi.
Saat Hongkong dan Singapore menyadari soal peluang meredupnya pengaruh Thannos, mereka mulai mengkoreksi ekonomi dalam negeri sendiri.
Kementerian Luar Negeri Amerika seminggu setelah Operasi militer Russia di Ukraina.
Mengumpulkan para delegasi dan atase serta dubes kawasan selatan/pasifik.
Dan pada pertemuan tersebut pihak Kemenlu Amerika tersebut juga mengumpulkan sejumlah dubes (termasuk dubes RI) dan di tempat tersebut, masing -masing dari perwakilan negara yang di undang tersebut ditekan dan diminta untuk setidaknya bersikap anti terhadap aksi Russia di Ukraina.
Yang mencengangkan adalah sikap dubes Singapore saat itu, dia secara tegas bilang ke pihak kemenlu AS:
“Saya katakan TIDAK!”
“Tidak akan memusuhi Russia, karena kami berhitung dan kami tidak akan mengorbankan kepentingan nasional kami kedepannya jika harus menghadapi Russia atau bahkan China.”
Dilain sisi, ada permasalahan, saat Malaysia yang dengan tiba-tiba melangkahi Indonesia sebagai
“Big Brother” ASEAN, dengan segera daftar keanggotaan BRICS, saat Indonesia masih jadi pemantau, namun usulan Malaysia sepertinya masih banyak dipertimbangkan lebih lanjut mengingat GDP dan perbandingan luas wilayah dan penduduknya masih belum memenuhi syarat (menurut Russia), tapi setidaknya kita semua tahu ya….!!!
Bahwa ada warna baru dengan terbentuknya pakta pertahanan secara tidak langsung di kawasan Selatan, dan tentunya itu semakin mengurangi dominansi Barat dalam hal ini Amerika, dimana hanya menyisakan Filipina sebagai jongos terakhir yang loyal kepada Amerika di kawasan.
Pertanyaan berikutnya adalah
Bukankah Dubes Singapora adalah real chinese commonwealth, mengingat memang invest China Mainland di Singapore dalam kurun 10 tahun terakhir ini lumayan dominan….???
9 Naga itu adalah sebutan bagi para
Konglomerat China yang dipopulerkan oleh para kekuatan anti Pemerintah di Indonesia.
Para 9 Naga sebenarnya mengolah dana investasi China di Indonesia bukan “Uang” dari hasil sumber daya Indonesia semacam Freeport dan bisnis konsesi tambang milik perusahaan barat yang suka mengeruk SDA Indonesia.
Nah, proxy Barat inilah yang suka teriak-teriak “Anti China” sesuai dengan orkestrasi sang Tuan Besar “Thanos.”
Faham yaa….!!!
Karena mereka Sadar bahwa kekuatan mereka sedang tergerus.
Mari kita pantau terus situasi pasca MBS melakukan “rebbel” kepada Trump dan Amerika….!!!
MBS terkesan sangat faham perubahan geopolitik dunia, dan memutuskan untuk lebih fokus pada Kepentingan Nasional
Arab Saudi.
Sekarang memang yang tersisa dari proxy Thanos adalah mereka yang menjadi anjing-anjing oligarki di kawasan:
Mereka adalah negara-negara Arab dan Persekutuan monarki Emirates.
Mereka yang menurut Amerika, adalah Sekutu Barat hingga Israel akan menjadi garda terakhir perlindungan kepentingan rezim Fosil saat ini di kawasan regional.
Faham ya….!!!
Sementara bagaimana dengan di Nusantara…..???
Semakin terbuka peluang Investasi Mainland lewat para Naga dan kini semakin membuka kesempatan buat China maupun Russia untuk berbenah manajemen dan kemampuan para proxy mereka di kawasan selatan.
Jangan heran jika kemarin, 9 naga terlihat
diwilayah IKN….!!!
China dan Rusia juga ada disana.
Kemudian para Proxy Amerika ditanah air berteriak sumbang bahkan lantang berteriak ingin menjatuhkan Presiden Jokowi.
Ah, itulah suara-suara kelompok yang kehilangan “periuk nasi” mereka disaat tuan mereka tergeser dalam gejolak geopolitik internasional.
Dimana Kawasan Selatan ini akan menjadi kawasan yang sangat strategis, penjaga perdamaian, dan memulai revolusi keuangan global, hal itu senada dengan kementerian yang nantinya akan dibentuk oleh 08/Prabowo yakni:
“Lembaga penerimaan aset negara.”
Sayangnya, Megawati malah “Berselingkuh” dengan Amerika untuk mempertahankan kekuasan dengan menuruti agenda Amerika dan sekutunya.
Jangan heran, jika Jokowi dan Prabowo dengan semua Proyek Strategis Nasional, akan selalu di musuhi oleh para Proxy Amerika ditanah air.
Selamat datang era baru….!!!
Era Lithium…(Rare Earth Material).
Era Storage Energy menuju Era Quantum Energy…..!!!
Katakan selamat tinggal bagi Thannos,
“Rezim Fossil”…..!!!
Rezim Fossil adalah kekuatan utama dunia pemenang PD II.
Itulah yang disebut dengan Global Value Chain…….!!!
Berakhirnya era Kolonialisme Barat terhadap Nusantara dengan Rempah-Rempah sebagai komoditas utama dunia dan lalu beralih ke Minyak Bumi.
Lahirnya negara Indonesia dengan pemimpinnya “Soekarno” yang tidak mau tunduk kepada Agenda Barat.
Kemudian Soekarno dijatuhkan dan Soeharto berkuasa dengan menjadi pendukung “Rezim Fossil” tetapi Indonesia hanya boleh Ekspor Minyak mentah dan tidak boleh memiliki kemampuan mengolah minyak menjadi bahan bakar.