Winny Apriliza lewat puisi ” Menjemput Kemerdekaan” pemenang I Gelar Puisi Majelis Sastra Bandung

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung – Tiga juri pada lomba nulis puisi “Kemerdekaan” yang digelar oleh Majelis Sastra Bandung (MSB), akhirnya memutuskan pemenang pertama Winny Apriliza dari SMAN 1 Payakumbuh dengan judul puisi ”
Menjemput Kemerdekaan”. Pemenang Kedua Shendi Saipullah dari SMAN 3 Palembang dengan judul “Azab Tirani” dan pemenang ketiga ada dua orang.  Namun ketika dewan juri mengkonfirmasi, yang pertama ternyata plagiator.  kedua bukan asli karya dia, terpaksa dewan juri  mendiskualifikasi keduanya.

Para pemenangpun mendapatkan uang pembinaan dan buku dari Majelis Sastra Bandung.

Menurut Rois ‘Am Majelis Sastra Bandung Kyai Matdon, dalam lomba kali ini ada 125 naskah puisi yang masuk. Dari 125 itu setelah dinilai para juri cukup lama dan akhirnya diputuskan 2 pemenang.

Namun disayangkan ada puisi bagus yang dikirim seorang siswa, tapi setelah diteliti oleh dewan juri, ternyata puisi itu plagiat, hasil karya penyair terkemuka namun diakui salah satu siswa sebagai karyannya.

“Plagiat itu kejahatan, bisa dihukum penjara” kata Matdon

Puisi puisi yang diterima panitia sungguh karya yang bagus-bagus, pada usia remaja mereka sudah mampu mengekeksplore secara baik, tinggal bagaimana mereka mengolah karya tersebut dengan lebih banyak membaca dan latihan yang intens.

Baca juga:  PJ Walikota Cimahi Dicky Saromi Terima 5000 Bibit Cabai Dari Bank Indonesia

Berikut puisi karya Winny Apriliza dari SMAN 1 Payakumbuh

“Menjemput Kemerdekaan”

Jejak dan bayang
Berpacu di tengah rimbun harapan
Memekik dalam gema
Yang pasrah pada pantulnya

Saat bara menguasai tubuh
Lingkar api mengurung nama
Tatapan nyalang
“Aku akan membuatnya lenyap”
Mungkin demikian rintihnya

Langkah kaki berderu-deru
Sayap terbentang dengan sebilah pedang
Meski badai silih berganti
Perampok liar siap menanti
Bersaing merebut kekuasaan
Namun tetap kokoh dalam balutan luka

Sejarah telah lahir
Memberi petuah-petuah
Kemerdekaan bagai sinar matahari
Menyelinap di sela-sela awan