Porosmedia.com – Kurikulum Merdeka mulai merata diterapkan di seluruh Indonesia. Guru dan dosen pun menyambut dan menyeru kurikulum baru ini. Kurikulum Merdeka memberi harapan baru bagi guru-guru di Indonesia.
Melalui Capaian Pembelajaran, guru-guru menyampaikan materi sesuai dengan kondisi siswa di tempatnya masing-masing. Beralih dari kurikulum sebelumnya, guru-guru memerlukan adaptasi untuk memahami tujuan dan hasil pembelajaran yang diharapkan.
Oleh karena itu, dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Indonesia melakukan inisiatif untuk membantu guru memahami Kurikulum Merdeka melalui kegiatan pelatihan.
Kegiatan ini merupakan skema pengabdian kepada masyarakat untuk memberi kontribusi nyata kepada guru-guru Bahasa Inggris dalam mendukung implementasi kurikulum baru.
Dua orang dosen dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terlibat dalam tim penyusunan buku pelajaran Bahasa Inggris untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) berdasarkan Kurikulum Merdeka, yaitu Ika Lestari Damayanti, Ph.D. dan Dr. Iyen Nurlaelawati, M.Pd dengan buku bernama English for Nusantara.
Buku tersebut merupakan buku yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia pada tahun 2022. Buku dengan kurikulum baru ini kemudian diserukan dalam pelatihan terhadap guru-guru SMP.
Guru-guru yang mengikuti training diharapkan dapat menerapkan pembelajaran Bahasa Inggris berbasis Kurikulum Merdeka dengan buku tersebut.
Pelatihan guru ini diikuti oleh peserta diantaranya dari Kota Sukabumi dan Kabupaten Bandung Barat. Terhitung dari awal Juni sampai Oktober 2023, program pelatihan guru ini mulai dilaksanakan.
Pelatihan ini berfokus pada penyusunan perangkat pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris jenjang SMP Kurikulum Merdeka. Program ini membantu guru-guru sekolah menengah pertama agar dapat mengolah materi yang sudah sesuai kurikulum merdeka khususnya pada buku English for Nusantara dengan maksimal dan menarik.
Program ini terdiri dari pelatihan berbentuk synchronous dan asynchronous. Kegiatan synchronous berbentuk workshop yang dijalankan secara hybrid (daring dan luring), dengan materi-materi yang juga disampaikan secara asynchronous yang dapat diakses melalui media pembelajaran daring seperti Google Classroom, Padlet, Jamboard, dan lain sebagainya.
Pelatihan yang diberikan dalam program ini meliputi penjelasan tentang fitur-fitur utama kurikulum Merdeka dan keterkaitan antara Capaian Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran. Selain itu, Genre-Based Approach dan eksplorasi mengenai teks prosedur dan deskripsi juga dibahas.
Setelah pemaparan materi usai, peserta guru juga didampingi dalam membuat rancangan pembelajaran. Selain itu, self-reflection juga menjadi salah satu sarana para pelatih memastikan apa yang disampaikan diterima dengan baik oleh para guru.
Setelah para guru menyusun rancangannya dan melakukan self-reflection, para guru membuat video simulasi pembelajaran.
Melalui pelatihan ini, diharapkan guru-guru Bahasa Inggris mendapat pemahaman lebih baik terkait dengan Kurikulum Merdeka dan Buku Bahasa Inggris English for Nusantara. Selain itu, diharapkan para guru memiliki keterampilan mengajar yang lebih kreatif untuk mengaplikasikannya di dalam kelas bersama para peserta didik di SMP.