Kurasi Musisi Jalanan Gapai Wadah Representatif KPJ

KPJ akan Mendapatkan Layanan Q-Ris dari Kemendikbud RI

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung – Ratusan musisi jalanan kota Bandung, mengikuti kurasi musisi jalanan, di Taman Musik Kota Bandung, 2 dan 3 Oktober 2013 selain itu mereka juga nantinya akan mendapatkan layanan Q-Ris.

acara tersebut dilanjutkan hari ini 4 Oktober di Teras Cikapundung. Acara ini digelar oleh Kemendikbud.

ketua KPJ Bandung Cepi Suhendar menyambut baik program ini, Karena hal ini sesuai dengan undang undang pemajuan kebudyaan yang berkaitan dengan profesi musisi jalanan.

KPJ Akan Mendapatkan Layanan Q-Ris Dari Kemendikbud

“Pemerintah wajib memberi ruang, dan wajib memberikan program jangka pendek dan panjang, khusus nya pada pengamen”ujar Cepi.

Tujuan kurasi ini ialah, ahar bagaimana musisi jalanan memiliki wadah yang representatif. Kemendikbud memberikan fasilitas layanan Q-Ris karena musik merupakan bagian ekonomi kreatif agar musisi jalanan mampu menata kelola ekonomi digital.

“Saya mendukung program ini agar pengamen dan masyrakat bisa berpartisipasi, ini terobosan bagus,” tutup Cepi usai acara. (*)

 

Tentang Q- Ris

Pandemi Covid-19 menyebabkan hampir semua pelaku seni budaya kehilangan ruang untuk berekspresi. Kendati demikian, semangat mereka untuk terus menghidupkan seni budaya bangsa tidak berkurang, sehingga menggelar pertunjukan online/virtual/daring menjadi salah satu pilihan alternatif. Pertunjukan online ini berlangsung baik secara langsung maupun tidak langsung. Impilikasi dari kondisi tersebut adalah transaksi pembayaran pun kini banyak dilakukan secara digital. Bahkan sepanjang pandemi, banyak sekali program stimulus yang diberikan pemerintah kepada para pelaku seni budaya.

Baca juga:  Showanji, Kapolres Klaten Sampaikan Pesan Ukhuwah Kebangsaan

Namun rekening bank menjadi salah satu kendala utama dalam penyalurannya. Karena banyak pelaku seni budaya yang tidak memiliki rekening pribadi dan menggunakan rekening orang lain (saudara/istri/anak) sehingga penyalurannya menjadi terkendala.

Pada tahun 2019, Institut Musik Jalanan (IMJ) menjalin kerjasama dengan salah satu Fintech dimana kerjasama ini memungkinkan semua musisi jalanan yang terkurasi mendapatkan QR Code guna mendapatkan fasilitas apresiasi via scan barcode melalui device masing-masing. QRIS yang didapatkan bisa dipergunakan untuk mendapatkan apresiasi baik kegiatan pertunjukan musik offline maupun via online. Sepanjang tahun 2020, IMJ bersama Ditjen Kebudayaan secara masif menjalankan berbagai program pertunjukan via online dengan menerapkan sistem apresiasi berbasis QRIS.Hal ini membuat para pelaku seni budaya lainnya tertarik untuk mendapatkan fasilitas QRIS resmi.Hal ini juga menjadi amanat dalam UU. Pemajuan kebudayaan yaitu upaya pengembangan dan pemanfaatan teknologi untuk pemajuan kerja kerja kebudayaan QRIS menjadi sarana transaksi keuangan yang lebih mudah diaplikasikan oleh para pelaku seni budaya yang selama ini agak kaku dengan sistem perbankan. (Kemendikbud)