35 Tahun Sister City Bandung–Fort Worth: Momentum Perkuat Diplomasi Kota dan Peluang Ekonomi Baru

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung – Kerja sama kota kembar (sister city) antara Kota Bandung dan Kota Fort Worth, Amerika Serikat, resmi memasuki usia ke-35 tahun. Momen bersejarah ini dirayakan dengan kunjungan resmi delegasi Dewan Kota Fort Worth ke Balai Kota Bandung, Selasa (10/6/2025), disambut langsung oleh Wali Kota Bandung Muhammad Farhan.

“Memasuki usia 35 tahun persahabatan ini, mari kita rayakan tonggak bersejarah tersebut dengan penuh sukacita dan rasa bangga. Hubungan erat yang terjalin layaknya saudara ini patut untuk terus dijaga dan diperkuat,” ujar Farhan dalam sambutannya.

Kerja sama Bandung–Fort Worth yang dimulai sejak 2 April 1990, telah membentang lintas sektor: mulai dari ekonomi, teknologi, pendidikan, hingga kebudayaan. Kini, dengan Bandung yang semakin tumbuh sebagai kota jasa dan perdagangan, Farhan menyampaikan peluang-peluang baru yang dapat dijajaki bersama Fort Worth.

“Bandung dikenal luas sebagai destinasi wisata unggulan, dengan bangunan heritage art deco yang kami lindungi melalui regulasi daerah. Sektor ekonomi kreatif seperti fesyen, kerajinan tangan, dan furnitur, juga menopang daya tarik kota ini,” jelas Farhan.

Baca juga:  FGD Kelurahan Citeureup Hasil Rembug Warga Dari 5 Bidang Ada 79 Usulan

Ia juga mengundang delegasi Fort Worth untuk mencicipi kuliner khas Bandung dan menyambangi sejumlah ruang publik dan situs bersejarah.

“Saya rekomendasikan kuliner lokal, juga ruang publik seperti Yumaju Coffee yang jadi ruang diskusi komunitas. Dan jangan lewatkan Lapas Banceuy, situs sejarah Bung Karno,” ujarnya.

Farhan menegaskan kesiapan Bandung membuka jalur kerja sama konkret seperti pertukaran pelajar, beasiswa pendidikan, hingga kolaborasi riset lintas universitas.

Delegasi Fort Worth yang dipimpin oleh Jared Lemuel Williams, menyambut ajakan kerja sama dengan antusias. Menurut Jared, hubungan kedua kota selama lebih dari tiga dekade telah menunjukkan dampak nyata, dan kini saatnya memperkuat aspek strategisnya.

“Kerja sama ini telah menciptakan banyak manfaat. Kami berharap kolaborasi ini akan terus berkembang dan membawa dampak nyata bagi masyarakat,” kata Jared.

Sementara itu, Michael David Crain, anggota dewan lainnya, menyatakan pihaknya akan mengunjungi PT Dirgantara Indonesia dan Universitas Kristen Maranatha untuk menjajaki potensi kemitraan industri dan pendidikan. Delegasi juga dijadwalkan bertemu pelaku UMKM produk kulit, sebagai bentuk dukungan terhadap sektor ekonomi lokal Bandung.

Baca juga:  Silsilah Ki Ageng Mangir

“Semangat sister city adalah semangat saling percaya, saling belajar, dan saling memperkuat. Kita bukan hanya mengenang masa lalu, tapi menyusun peta jalan baru menuju masa depan yang produktif,” ujar Crain.

Usia 35 tahun bukan hanya momen seremonial, tapi refleksi atas efektivitas diplomasi kota. Pertanyaannya kini: apakah Bandung siap mentransformasikan hubungan simbolik ini menjadi kerja sama ekonomi konkret yang berdampak bagi warga? Kuncinya ada pada eksekusi, bukan hanya pidato.