Porosmedia.com, Bandung – Tim Penggerak PKK Kota Bandung siap untuk bersinergi dengan Pemkot Bandung dalam upaya pengelolaan sampah secara komprehensif. Salah satunya melalui program Kang Pisman (Kurangi, pisahkan, dan manfaatkan sampah)
Hal itu berkaitan dengan membantu Pemkot Bandung mewujudkan 750 Kawasan Bebas Sampah (KBS) pada akhir 2025 ini.
“Saat ini Bandung tercatat 414 KBS RW dari total seluruh RW di Kota Bandung itu 1597 RW. Kami akan membantu Pemkot Bandung mewujudkan 750 KBS tingkat RW,” kata Ketua lll Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga, TP PKK Kota Bandung, Evi Novitasari pada kegiatan Peran Aktif TP PKK dalam Pengelolaan Sampah, di Pendopo Kota Bandung 23 April 2025.
Demi tercapainya itu, kata Novi, kader PKK Kota hingga kewilayahan akan membantu mengedukan masyarakat.
“Peran penting kader di kelurahan, kecamatan, RW dan RT untuk memantau pengelolaan sampah organik dengan program pilah sampah dimanfaatkan komposting,” ungkapnya.
Selain itu, TP PKK Kota Bandung juga akan memanfaatkan sampah anorganik melalui bank sampah. Partisipasi aktif bisa membuat kawasan yang bersih dan layak huni.
“Penting bagi kita semua punya persepsi yang sama dalam penangan sampah. Karena menyelesaikan sampah ini tentu perlu upaya dari hulu,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengapresiasi kepada TP PKK di semua tingkatan, baik dari kota, kecamatan, hingga kelurahan, yang telah menjadi motor penggerak dalam pembangunan Kota Bandung.
“Kontribusi para ibu dalam edukasi keluarga, pemberdayaan perempuan, serta pelaksanaan program berbasis komunitas merupakan kunci dalam keberhasilan berbagai program Pemkot Bandung,” kata Erwin
Erwin mengingatkan, bidang yang menjadi tanggung jawab, yakni sandang, pangan serta perumahan dan tata laksana rumah tangga, merupakan isu mendasar dalam upaya meningkatkan kualitas hidup warga Kota Bandung.
“Masalah sampah di Kota Bandung masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Setiap hari, kita menghasilkan lebih dari 1.500 ton sampah, dan belum seluruhnya dikelola secara optimal, baik di tingkat rumah tangga, TPS, maupun TPST,” ungkapnya.
Maka dari itu, Erwin mengatakan peran PKK, khususnya pokja lll menjadi vital. Pojok Kangpisman (kurangi, pisahkan, manfaatkan) harus dioptimalkan bersama, dimulai dari rumah tangga.
“Sinergi antara TP PKK dengan Dinas Lingkungan Hidup dalam mendukung program pengelolaan sampah tersebut.
“Mari kita galakkan kembali sosialisasi dan edukasi mengenai gerakan “zero food waste” di tingkat rumah tangga, dengan semangat “sampah hari ini habis hari ini”,” ujarnya. (yan)**